Nikah Diam-diam, Suami Ini Dilabrak Istri Pertama Sampai Dipukuli Hingga Kabur saat Resepsi
Saat pesta pernikahan digelar, ada seorang wanita yang ikut berbaris ke ruang perjamuan. Ia adalah Madiha, yang sedang marah-marah di barisan
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Seorang istri pertama melabrak suami yang diam-diam menikah untuk ketiga kalinya.
Dia adalah Madiha Siddiqi, wanita asal Pakistan.
Dilansir BBC.com, Madiha merupakan istri pertama dari Asif Rafiq Siddiqi.
Sebelumnya, Asif telah menikah dua kali.
Istri pertama yakni Madiha, dan istri kedua yaitu Zehra Ashraf.
Pria usia pertengahan 30-an itu kemudian menikah untuk ketiga kalinya.
Baca: Teh Rita Jadi Istri Ke-2 Abah Cijeunjing, Bongkar Keanehan Sebelum Nikah: Saya Anggap Ini Hikmah
Namun, ia menikah tanpa sepengetahuan istri pertama.
Pernikahan ketiga Asif digelar di pantai kota Karachi, Pakistan.
Saat pesta pernikahan digelar, ada seorang wanita yang ikut berbaris ke ruang perjamuan.
Ia adalah Madiha, yang sedang marah-marah di barisan.
Madiha datang bersama seorang bocah laki-laki, buah hatinya dengan Asif.
Dalam sebuah video, salah satu kerabat pengantin wanita bertanya kepada Madiha.
"Ada apa, kakak?" tanyanya.
Namun, Madiha tak menggubrisnya.
Dia tidak membuang waktu untuk langsung ke pokok permasalahan.
"Dia adalah suamiku, dan dia adalah ayah dari anak ini," kata Madiha.
"Dia memberitahuku bahwa dia akan pergi ke Hyderabad selama tiga hari," lanjutnya.
Keluarga mempelai wanita mencoba mengantar Madiha ke ruang samping.
Mereka memberi kesempatan Madiha untuk bertemu dengan keluarga Asif untuk membuktikan kebenarannya.
"Itu ibu mertuaku dan itu adalah adik iparku, yang bilang bahwa ibunya sakit selama tiga hari dan sedang diinfus," ujar Madiha, sebelum berhadapan langsung dengan pengantin baru.
Madiha pun heran dengan ketidaktahuan keluarga mempelai wanita jika suaminya telah memiliki istri.
Bukan hanya satu, tetapi dua istri.
"Apakah kamu tidak tahu bahwa dia adalah suamiku? Dia bahkan tidak memikirkan anak yang tidak bersalah ini," Madiha berbicara sambil membawa anaknya.
Namun, Madiha tak hanya berhenti sampai di situ.
Dia juga menjelaskan awal mula perkenalannya dengan Asif.
Madiha menerangkan, dia berkenalan dengan Asif saat suaminya bekerja di Karachi's Federal Urdu University.
Kemudian, mereka menikah pada tahun 2016.
Madiha juga menceritakan, Asif diam-diam menikahi istri keduanya, Zehra Ashraf, pada 2018 silam.
Ashraf adalah seorang guru di Jinnah Women's University di Karachi.
Pernikahan kedua Asif terendus Madiha dari pesan singkat Ashraf kepada suaminya.
Awalnya, Asif menyangkal menikah lagi.
Namun, kemudian dia mengakui telah menikah untuk kedua kalinya.
Kali ini, Asif juga tidak memberitahu Madiha tentang pernikahan ketiganya.
Madiha justru diberitahu oleh Ashraf.
Hal itu membuat Madiha marah dan menghadiri resepsi pernikahan ketiga suami dengan wanita lain.
Baca: Kisah Pria Kirim DM Assalamualaikum ke Gadis Tak Dikenal: Berbuah Manis Februari Langsung Nikah
Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya dalam insiden itu.
Namun, polisi yang dipanggil ke lokasi mengatakan kepada BBC bahwa kerabat pengantin wanita menerkam Asif.
Mereka turut merasa tertipu bahwa Asif ternyata telah memiliki dua istri.
Alhasil, mereka merobek pakaiannya dan memukulinya hingga lebam-lebam.
Petugas kemudian menyelamatkan Asif dan membawanya ke kantor polisi terdekat.
Namun, kerabat pengantin wanita tetap mengikuti Asif.
Bahkan, mereka kembali menyerang pria tersebut hingga Asif kabur dan bersembunyi di bawah bus.
Pria bertubuh besar dan berjanggut itu hanya bisa meringkuk di bawah bus.
"Keluar atau kita akan membakar bus ini," suara-suara ancaman terdengar dalam video.
Asif pun meminta waktu satu menit untuk bersiap merangkak keluar.
Saat ia keluar, beberapa orang turun tangan untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.
Ketika dihubungi BBC, baik Ais maupun kerabat pengantin wanita tidak bersedia untuk berkomentar.
Kepala kantor polisi Taimuriha, Rao Nazim, mengatakan belum ada laporan resmi mengenai insiden tersebut.
"Ini masalah keluarga, dan pengadu perlu pergi ke pengadilan keluarga untuk menyelesaikan masalah mereka," katanya.