Setelah Harvard-WHO, Giliran Ahli Kesehatan Australia Curiga Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona
Bahkan negara tetangga Indonesia seperti Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Kamboja telah dikepung virus mematikan ini.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Sonora.id, Muhamad Alpian
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah virus corona yang terjadi dibeberapa belahan dunia ini telah menewaskan 1.486 orang dengan 65.210 orang yang terinfeksi pada Jumat (14/2/2020) pagi.
Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini telah menyebar ke berbagai negara.
Bahkan negara tetangga Indonesia seperti Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Kamboja telah dikepung virus mematikan ini.
Namun yang menariknya, Indonesia justru menyatakan jika belum adanya kasus terkait virus corona.
Hal ini tentu menuai perhatian banyak pihak, seperti peneliti dari Harvard serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Setelah kekhawatiran dari WHO, kali ini ahli kesehatan asal Australia ikut mempertanyakan klaim Indonesia terkait tidak adanya warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Menkes Terawan Anggap Hasil Riset Harvard Soal Corona Adalah Penghinaan
Melansir dari SBS, ahli penyakit menular dari Australia National University (ANU) Profesor Sanjaya Senanayake mengatakan jika Indonesia kemungkinan sudah tercemar virus corona namun tidak terdeteksi.
Terlebih kebiasaan orang Indonesia yang lebih memilih berdiam di rumah ketika sakit daripada harus ke rumah sakit.
"Mungkin itu masalahnya, mereka tidak mendeteksi virus Corona," kata Senanayake.
Baca Juga: Peneliti Harvard Curiga Virus Corona Sudah Masuk ke Indonesia Tapi Tidak Terdeteksi
Ia menuturkan, semua tergantung pada kemampuan layanan kesehatan.
"Ini tergantung dengan kemampuan layanan kesehatan untuk menyaring dan mendeteksi." lanjutnya.