Pemilik Rumah Takut dan Panik Lihat 'Ular' Melingkar di Balik Tirai, Petugas Damkar Justru Tertawa
Anggota Dinas Pemadam Kebakaran Pasir Tumboh, Malaysia justru tertawa setelah ia mendapatkan laporan tentang adanya ular berbisa di sebuah rumah.
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Dinas Pemadam Kebakaran Pasir Tumboh, Malaysia justru tertawa setelah ia mendapatkan laporan tentang adanya ular berbisa di sebuah rumah.
Benda yang diduga ular itu ternyata sebuah huruf S yang terbuat dari plastik berwarna hitam.
Kepala Damkar Pasir Tumboh, El Taraf Muhammad mengatakan kejadian menggelikan itu bermula saat anggota Damkar Pasir Tumboh mendapatkan laporan dari warga melalui sambungan telepon pada Minggu (16/2/2020) malam.
Saat itu, seorang warga di Kampung Chica, Kubang Kerian, Kelantan, Malaysia melaporkan adanya ular di rumahnya.
Baca: Bisa Ular di Papua Ini Ternyata Paling Mematikan di Dunia, Sekali Gigitan Bisa Tewaskan 100 Orang
Pelapor mengaku sangat ketakutan karena melihat adanya ular yang melingkar di balik tirai rumahnya.
Mendapat laporan itu, tiga petugas Damkar pun langsung bergegas ke rumah pelapor.
Setelah sampai di rumah pelapor, petugas Damkar bertanya ke pelapor di mana ular tersebut.
"Mereka bertanya dimana ularnya? Anggota kemudian menangkap ular itu dan mereka tertawa," ujar El Taraf Muhammad sebagaimana dikutip dari Harian Metro Malaysia, Senin (17/2/2020).
Petugas Damkar mengatakan benda yang disangka ular melingkar itu ternyata plastik berbentuk huruf S dan berwarna hitam.
Mengetahui apa yang ditemukan tidak sesuai dengan apa yang dilaporkan, pemilik rumah hanya bisa meminta maaf.
Pemilik rumah mengaku sangat ketakutan dan panik saat pertama melihat benda tersebut dan kemudian langsung melapor ke Damkar.
Menjawab permintaan maaf dari pelapor, petugas Damkar menyatakan hal itu menjadi bagian tanggungjawabnya dengan melakukan pengecekan ke lokasi setelah memperoleh laporan.
"Petugas Damkar itu baru pertama kali itu mendapat laporan soal penemuan ular," ujarnya.
Peristiwa menggelikan itu viral di Facebook setelah dibagikan oleh warganet dengan akun Pakdo Mat.
Postingan itu disukai 5.500 netter, dan dibagikan 8.400 kali lebih.
Berbagai jenis ular berbisa dan berbahaya, Kobra hingga Weling
Terlepas dari kejadian di atas, akhir-akhir ini, pemberitaan tentang ular berbisa kerap muncul.
Dari sekian banyak jenis ular, di antaranya memang berbisa dan berbahaya.
Untuk itu sekiranya perlu masyarakat mengetahui dan mampu membedakan mana ular berbahaya dan tidak.
Berikut Tribunnews sajikan deretan ular berbisa mematikan di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca: Belajar dari Kasus Balita Tewas Dipatuk Weling, Ini Bedanya Gigitan Ular Berbisa dengan Serangga
1. Ular Tanah
Ular tanah memiliki nama lain malayan pit viper. Sedangkan nama ilmiahnya Calloselasma rhodostoma.
Jenis ular ini memiliki bisa berkategori berbahaya.
Dikutip dari reptile-database.reptarium.cz, persebaran ular Tanah mulai dari Kamboja, Thailand, Laos, dan Malaysia.
Sedangkan di Indonesia sendiri dapat di jumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah bagian barat, dan Karimunjawa.
Umumnya ular tanah berukuran tidak terlalu besar. Cenderung pendek dan bertubuh gemuk. Rata-rata panjang tubuhnya sekitar 76 hingga 91 cm.
Ular tanah dapat dikenali lewat kepalanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan warna sisiknya terdiri dari sejumlah campuran warna dari coklat muda hingga tua, putih, hitam, dan ada pula yang kemerah-jambuan.
Bisa ular tanah mengandung mengandung bahan anti-koagulan yang dapat mencegah pembekuan darah
Berdasarkan pemberitaan di channel YouTube Official iNews, di awal tahun 2019 lalu seorang nenek bernama Masinah asal Gunungkidul, Yogyakarta digigit ular tanah.
Akibatnya tangan kanannya menjadi hitam dan melepuh.
2. Ular Hageni
Ular ini secara umum dikenal dengan nama Pit viper Hagen hijau, sedangkan nama latinnya Trimeresurus hageni.
Seperti namnya ular ini dapat dikenali lewat warna tubuhnya yang dari ujung kepala hingga ekor berwarna hijau.
Penyebaran ular Hageni mulai dari Semenanjung Thailand , Semenanjung Malaysia , Malaysia Timur, dna Singapura.
Sedangkan di Indonesia sendiri dapat dijumpai di Sumatra dan pulau-pulau terdekat Bangka , Simalur, Nias , Batu, dan Kepulauan Mentawai.
Dikutip dari reptile-database.reptarium.cz, ular jenis ini tergolong ular berbisa.
3. Ular Kobra
Ketua Aspera, Roy mengatakan Indonesia sendiri memiliki dua spesies ular Kobra.
Yakni ular Kobra Jawa dan Kobra Sumatra.
"Kita punya 2 spesies kobra, Naja Sputatrix dan Naja Sumatrana yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra," kata Roy saat dihubungi Tribunnews.com.
"Untuk Naja Sputatrix juga biasa disebut dengan Kobra Jawa," imbuhnya.
Ular sendok merupakan sebutan lain dari kedua ular ini.
Roy melanjutkan, baik Naja Sputatrix atau Naja Sumatrana memiliki panjang sekitar 1 hingga 2 meter.
Sedangkan warna hitam mendominasi di bagian sisik kedua ular tersebut.
"Kalau Naja Sumatrana ada sedikit corak yang bisa dilihat nggak polos seperti si saudaranya itu (Kobra Jawa, red)," terang Roy.
Baca: Inilah Sederet Kasus Gigitan Ular 4 Bulan Terakhir: Korban dari Balita hingga Lanjut Usia
Bagian yang paling membedakan ular Kobra dengan King Kobra adalah kemampuan yang dimiliki Kobra untuk menyemburkan bisanya.
"Dan bisa menyemburkan bisanya selain dengan cara disuntikkan," tutur Roy.
Biasanya ular Kobra akan menyemburkan bisa ke bagian vital musuhnya, yakni mata.
Bisa ini mampu membutakan mata musuh atau penganggu si ular Kobra ini.
Mengandung racun neurotoksik, bisa ini menyerang sel saraf ketika berada di korbannya
4. King Kobra
King Kobra dewasa mampu mencapai panjang 5 hingga 6 meter.
"Trus bisa mengembangkan tudungnya dan berdiri hampir sepertiga dari badannya dia," kata Roy.
King Kobra tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua.
Selain ukuran tubuh yang membedakan dengan Kobra, King Kobra tidak mampu menyemburkan bisanya.
"Dan King Kobra nggak nyembur kaya kobra jadi dia menyuntikkan bisa dengan lewat gigitan aja," tandasnya.
Bisa King Kobra mengandung racun neurotoksik yang kuat dan menyerang sistem saraf yang bisa menimbulkan kematian.
Baca: Fakta di Balik Tewasnya Balita Dipatuk Ular Weling, 5 Hari Koma, Kini Tagihan RS Capai 37 Juta
5. Ular Weling
Ular Weling memiliki nama lain Blue Crait atau Malayan Krait, sedangkan nama latinnya adalah Bungarus candidus.
Dari segi warna, ular Weling memiliki sisik berwarna dasar hitam, yang membuatnya berbeda terdapat kominasi warna putih yang berselang-seling seperti garis zebra cross.
Roy Silalahi menjelaskan ular weling masuk dalam jenis ular berbisa yang sangat berbahaya.
Ular Weling dikategorikan ke dalam ular berbisa mematikan, sangat berbahaya" kata Roy.
Roy membeberkan bisa ular weling bersifat neurotoksin yang menyerang sistem syaraf.
Bahayanya lagi bisa tersebut mampu menyebar secara cepat dan efeknya menyebabkan gagal jantung hingga meninggal dunia.
Berikut tadi deretan ular berbisa mematikan di Indonesia, selain daftar di atas sebetulnya masih ada sejumlah spesies ular berbisa mematikan lainnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Endra Kurniawan)