Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian Pertama Akibat Virus Corona di Korea Selatan Menimpa Anggota Sekte

Kematian pertama akibat virus corona di Korea Selatan dilaporkan terjadi, Kamis (20/2/2020).

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kematian Pertama Akibat Virus Corona di Korea Selatan Menimpa Anggota Sekte
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi: Siswa SMP 002 Bunguran Timur mengikuti sosialisasi mengenai virus corona di halaman sekolahnya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (8/2/2020). Palang Merah Indonesia melakukan sosialisasi mengenai virus corona serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat untuk memberikan pemahaman bagi siswa mengenai virus corona yang saat ini sedang merebak di China. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kematian pertama akibat virus corona di Korea Selatan dilaporkan terjadi, Kamis (20/2/2020).

Hingga saat ini tercatat ada 22 kasus baru dengan total 104 kasus di Korea Selatan.

Dalam pernyataannya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan penyebab pasti kematian sedang diinvestigasi.

Dilansir Channel News Asia, sebagian besar kasus baru terkonfirmasi di Kota Daegu dimana seorang yang terinfeksi virus corona telah menghadiri pelayanan gereja dan mengunjungi rumah sakit sebelum teridentifikasi positif virus corona.

Baca: Suami yang Tusuk Istrinya Berkali-kali Berpotensi Bebas? Berikut Penjelasan Polisi

Daegu sendiri adalah kota terbesar keempat di Korea Selatan dengan populasi mencapai 2,5 juta orang.

Sebagian besar, pasien virus corona di kota tersebut terhubung dengan perempuan berusia 61 tahun.

Perempuan itu adalah anggota Shincheonji Church of Jesus cabang Daegu yang kerap dituduh sebagai sekte.

BERITA TERKAIT

Sekedar info, Shincheonji mengklaim pendirinya yakni Lee Man-hee telah mengenakan mantel dari Yesus Kristus dan akan membawa 144 ribu orang dengannya ke surga pada hari kiamat, baik tubuh maupun jiwanya.

Baca: Tambahan 13 Lagi Korban Virus Corona Kapal Pesiar Jepang, Total 634 Penumpang dan Kru

Perempuan berusia 61 tahun ini pertama kali terserang demam pada 10 Februari tetapi dua kali menolak dilakukan tes virus corona lantaran tidak bepergian ke luar negeri dalam waktu dekat.

Dia sempat menghadiri setidaknya empat kali pelayanan sebelum didiagnosis positif virus corona.

Dia juga dipercaya telah mengkontaminasi orang lain yang berada di rumah sakit yang didatanginya.

Peningkatan jumlah kasus baru ini membuat pihak berwenang memberi peringatan terhadap kemungkinan adanya kasus baru dan meminta warga Daegu untuk tetap berada dalam rumah.

Baca: Muncul Temuan Baru, Virus Corona Berasal dari Laboratorium Penyakit Menular di Wuhan

Pemerintah Kota Daegu mengatakan 1.001 anggota Shincheonji yang diduga turut menghadiri pelayanan yang sama dengan perempuan tersebut telah diminta untuk mengkarantina dirinya sendiri.

Untuk pencegahan, unit darurat pada empat rumah sakit umum di Daegu telah diminta untuk tutup sementara.

"Aku tak bisa keluar karena Schincheonji dan itu membuatku gila. Minimarket dan pusat komunitas lansia ditutup, dan membutuhkan dua kali waktu lebih lama untuk pesan makanan antar. Ini benar-benar membuatku gila," cuit seseorang dalam akun Twitter yang mengaku berada dalam Kota Daegu, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (20/2/2020).

Karena kasus ini, Shincheonji sendiri menutup sementara semua fasilitasnya di berbagai cabang.

"Kami meminta maaf karena salah satu anggota kami, yang berpikir hanya terkena flu karena tak bepergian ke luar negeri ternyata berujung pada banyak orang di gereja kami terinfeksi dan menyebabkan kekhawatiran di komunitas lokal," kata perwakilan Shincheonji dalam keterangannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas