Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas Medis yang Menangani Wabah Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Kelelahan

Para petugas medis yang menangani wabah virus corona di kapal pesiar Diamond Princess kelelahan hingga mereka duduk-duduk di tepi hanggar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Petugas Medis yang Menangani Wabah Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Kelelahan
Foto JH
Petugas medis yang menangani wabah virus corona di kapal pesiar Diamond Princess kelelahan, Jumat (21/2/2020) dan duduk-duduk di tepi hangar Pelabuhan Yokohama. 

Laporan Koresponden ‪Tribunnews.com‬, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para petugas medis yang menangani wabah virus corona di kapal pesiar Diamond Princess kelelahan hingga mereka duduk-duduk di tepi hanggar terminal 1 Pelabuhan Yokohama, Jumat (21/2/2020) pagi.

"Kasihan ya para petugas kecapaian sampai duduk-duduk di tepian hanggar terminal 1 itu," ungkap sumber Tribunnews.com dari atas kapal Diamond Princess melihat kejadian itu, Jumat (21/2/2020).

Seperti diungkapkan kesaksian Prof Kentaro Iwata 18 Februari lalu, memang penanganan di kapal pesiar Diamon Princess sangat kekurangan sumber daya manusia (SDM), terutama spesialis mengenai penyakit menular.

Para tim medis itu pun akhirnya juga merangkap kerja.

Termasuk pula pagi ini mengangkat koper para penumpang yang dibebaskan dari kapal Diamond Princess untuk pulang ke rumah masing-masing.

Jumlah korban terinfeksi virus corona dari kapal Diamond Princess tercatat sampai dengan Kamis (20/2/2020)mencapai 634 orang atau penambahan 13 orang dari hari sebelumnya.

Baca: 5 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Waspada Virus Anthrax di Pulau Gruinard

Baca: UPDATE Pasien Virus Corona per Jumat 21 Februari 2020: 75.715 Terinfeksi, 2.124 Meninggal Dunia

Berita Rekomendasi

Hari ini diperkirakan akan bertambah lagi karena memang sudah diduga sejak semula.

"Penanganan pencegahan penyakit menular di dalam kapal benar-benar kacau balau. Tidak ada pembatasan antara green zone dan red zone, semua tercampur-aduk satu sama lain," kata Iwata.

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas