Pertama Kali Menkes Jepang Minta Maaf, Akui Kesalahan Operasional Antisipasi Virus Corona
Katsunobu Kato mengakui bahwa 23 orang yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess antara 19 hingga 20 Februari lalu, ternyata belum diuji virus.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato untuk pertama kalinya meminta maaf dan mengakui terjadi kesalahan operasi dalam kasus virus corona di Jepang.
"Kami mengakui terjadi kesalahan operasi dan meminta maaf sedalam-dalamnya atas hal tersebut dan berusaha keras agar tidak akan terjadi lagi di masa depan," kata Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, Sabtu (22/2/2020) malam saat jumpa pers.
Katsunobu Kato mengakui bahwa 23 orang yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess antara 19 hingga 20 Februari lalu, ternyata belum diuji virus selama periode pengamatan kesehatan sejak 5 Februari 2020.
Menurutnya, karena kesalahan administrasi, tiga dari 23 orang diuji ulang dan hasilnya negatif, namun 20 lainnya akan diuji lagi karena belum dilakukan tes.
Mereka lolos ke masyarakat dan Menteri Katsunobu Kato meminta kesadaran (sukarela) kepada 23 orang tersebut untuk kembali ke rumah sakit meminta agar dites keberadaan (ada tidaknya) virus corona di dalam tubuh mereka.
Baca: UPDATE Tregedi SMPN 1 Turi Sleman: 2 Belum Ditemukan, Kepsek Akui Tak Tahu hingga Ada Satu Tersangka
Baca: Maret 2020 akan Ada Tambahan 45 Kamera ETLE di Wilayah DKI
Pria Jepang Terinfeksi Sepulang dari Indonesia
Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan sejumlah orang terinfeksi virus corona, Sabtu (22/2/2020).
Salah satunya yang menarik adalah seorang pria berusia 60 tahun yang positif terkena virus corona sepulang dari Indonesia 19 Februari 2020.
"Lelaki itu bersama keluarganya ke Indonesia tanggal 15 Februari 2020. Tetapi sebelum ke Indonesia, tanggal 12 Februari dia sudah merasakan demam pada tubuhnya," ungkap seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang, sumber Tribunnews.com, Sabtu (22/2/2020)
Pria itu dari Tokyo dan karyawan sebuah panti jompo (usia lanjut) di Tokyo.
Menurut sumber di Pemda Tokyo, pria itu bukan perawat, melainkan karyawan biasa yang bekerja di panti jompo tersebut.
Pemerintah Kota Tokyo akan menyelidiki apakah infeksi telah menyebar ke orang tua dan orang lain yang menggunakan fasilitas tersebut.
Baca: Kangen Tak Terbendung Pada Ashraf, Adam Sinclair Unggah Foto dan Tulis Janji Mengharukan Ini
Baca: POPULER Ariel NOAH Hadirkan Suara BCL di Panggung Love Fest, Penonton Terenyuh
Pria itu tiba di Tokyo dari Indonesia tanggal 19 Februari dan langsung masuk rumah sakit di Tokyo.
"Dia berada di unit perawatan intensif (ICU) karena dispnea (sesak nafas) yang parah," ujar sumber tersebut.
Korban virus corona yang lain, pertama kali di Jepang untuk posisi guru, wanita berusia 60-an di SMP Negeri Chiba yang dipastikan terinfeksi di Perfektur Chiba.
Diagnosa menderita flu di sebuah lembaga medis pada tanggal 12 Februari dan kemudian pergi ke sekolah pada hari kerja 13 Februari hingga 19 Februari 2020.
Pada tanggal 13 dan 14 Februari, dia mengawasi sekolah.
Dia meninggalkan rumah sakit pada sore hari tanggal 19 Februari dan dirawat di rumah sakit Kota Chiba.
Baca: Reaksi Maurizio Sarri Seusai Juventus Raih Kemenangan atas SPAL, Singgung Performa Tim hingga VAR
Baca: Sungai Medan Petualang yang Dinamis dan Berisiko, Ini yang Perlu Diketahui soal Susur Sungai
Pemda Chiba akan menyelidiki apakah infeksi telah menyebar di sekolah menengah pertama tempatnya bekerja.
Korban lain seorang perawat wanita berusia 20-an yang telah terinfeksi di Kota Kumamoto bekerja di Rumah Sakit Rehabilitasi Kumamoto Houmadai di kota itu.
Kolega tidak memiliki tanda-tanda infeksi, dan Pusat Kesehatan Kota menganggap kemungkinan infeksi nosokomial rendah.
Kemudian korban lain, wanita berusia 30 tahun yang dikonfirmasi di Yokohama adalah anak perempuan dari sopir taksi pria berusia 60 tahun yang telah terinfeksi.
Seorang wanita berusia 80-an di Sagamihara adalah istri seorang pria berusia 80-an yang dipastikan terinfeksi pada tanggal 21 Februari.
Pria itu dirawat sementara di Rumah Sakit Pusat Sagamihara (kota), di mana tiga pasien rawat inap ditemukan terinfeksi.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com