Sebab Murid Marah Lalu Lempar Batu Bata ke Gurunya hingga Tewas, Tambah 9 Kali Lemparan
Sebab Murid Marah Lalu Lempar Batu Bata ke Gurunya hingga Tewas, Tambah 9 Kali Lemparan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kisah kekerasan terhadap guru oleh siswanya terus terjadi.
Kini, kekerasan tersebut mengakibatkan nyawa sang guru melayang.
Kisah ini terjadi pada Guru SMP di salah satu sekolah di Sichuan, China.
Baca: Video Ahok Disebut dalam Kasus Kebocoran Anggaran, Viral Ahok Diminta Mundur dari Pertamina
Guru tersebut tewas akibat luka yang dideritanya.
Dia dilempar batu bata oleh salah satu muridnya pada Oktober silam.
Dilansir dari Asiaone, murid yang berusia 15 tahun melempar batu bata ke arah kepala gurunya, Huang Tao ketika gurunya itu masuk ke dalam kelas.
Ketika sang guru terjatuh, si murid melanjutkan aksinya sampai sembilan kali lemparan dan sang guru kehilangan kesadaran.
Serangannya yang terekam di CCTV menjadi viral.
Seluruh peristiwa berlangsung selama kurang dari 10 detik sampai seorang murid lain datang menahan murid yang menyerang.
Guru Huang pun koma dan tak lama dia terkena infeksi paru.
Dia dinyatakan meninggal pada jumat (21/02/2020) kemarin.
Baca: Detik-detik Hasil Tinju Tyson Fury vs Wilder, Wilder Jatuh Pertama Dalam Sejarah, Ronde 6 Berdarah
Berdasarkan laporan polisi, kejadian itu berawal dari si murid penyerang yang marah karena sang guru menghukumnya.
Murid tersebut dipaksa berdiri selama pelajaran berlangsung setelah ketahuan mengajak temannya naik sepeda di lapangan sekolah yang mana itu tidak diperbolehkan.
Di sosial media, istri Guru Huang mengucapkan terima kasih kepada publik yang telah memberikan perhatian dan menjuluki suaminya sebagai guru yang baik, suami yang baik juga anak laki-laki yang baik.
Kasus Lain di Sulsel
Astia (40), salah seorang guru SD Negeri Pa'bangngiang Gowa rupanya dianiaya oleh alumni sekolah tersebut.
Pelakunya yakni NV (20) dan APR (17). Mereka adalah kakak kandung dari siswa yang terlibat perkelahian di kelas pada sehari sebelumnya, Selasa (3/9/2019).
"Kami berdua pernah sekolah di situ," kata NV yang kini ditahan aparat Polres Gowa, Kamis (5/9/2019) siang.
Meski demikian, NV mengaku tidak mendapati Astia selaku korban ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ketika itu, Astia belum tercatat sebagai pendidik di SD Negeri Pa'bangngiang Kabupaten Gowa.
"Belum pi mengajar itu guru na saya tamat sekolah pak," imbuhnya.
Atas perbuatannya, NV (20) dan APR (17) kini harus berurusan dengan aparat kepolisian.
Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap guru ini.
Aksi penganiayaan ini dilakukan karena tidak berterima terhadap penyelesaian masalah atas insiden perkelahian adik kandungnya yang duduk di kelas V.
Mereka mendatangi sekolah lalu menganiaya Astia selaku guru Wali Kelas SD Negeri Pa'bangngiang Kabupaten Gowa.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada guru SD Negeri Pa'bangiang. Kami akui sangat menyesal," imbuhnya di hadapan wartawan.
Polisi menerapkan Pasal 170 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Penganiayaan. Ancaman hukum kedua pelaku paling lama tujuh tahun penjara.
Motif penganiayaan ini didasari sakit hati pelaku karena tidak puas atas penyelesaian perkelahian adiknya yang merupakan siswa di sekolah tersebut.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus ini. Barang bukti tersebut berupa baju kaos dan celana jeans yang dikenakan kedua ketika melakukan aksi penganiayaan.
"Apapun alasan keduanya, tindakan ini seharusnya tidak terjadi. Apalagi di dalam kelas yang bisa menimbulkan efek psikologis terhadap siswa yang menyaksikan," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul VIRAL! Guru SMP Tewas Dilempari Batu Bata oleh Siswa Saat Masuk Kelas, Alasannya Sepele