UPDATE - Peneliti Ungkap Virus Corona Tidak Berasal dari Pasar Wuhan
Para peneliti di China mengatakan berdasar studi genetik, menunjukkan wabah virus corona baru tidak berasal dari pasar makanan di Wuhan, China.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona telah memakan lebih dari 2.400 korban.
Wabah yang berasal dari Kota Wuhan, provinsi Hubei, China itu awalnya diklaim dari pasar kuliner.
Lebih jauh, dikutip dar NHK, para peneliti di China mengungkap hasil studi terbaru terkait wabah Covid-19 ini.
Mereka mengatakan studi genetik telah menunjukkan wabah virus corona baru tidak berasal dari pasar makanan di Wuhan, China.
Hal tersebut mematahkan dugaan semula bahwa virus corona berasal dari pasar kuliner di Wuhan.
Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Xishuangbanna Tropical Botanical Garden menerbitkan hasil studi bersma dengan para peneliti Universitas China di situs webnya.
Baca: Niat Hati Rawat Pasien Virus Corona, Dokter Muda ini Meninggal, Rencana Menikah Gagal Selamanya
Berdasar hasil studi, kelompok tersebut menyebut pihaknya menganalisis data genetik 93 sampel virus, dai 12 negara.
Disebutkan, hasil analisa menunjukkan virus yang ditemukan di pasar Wuhan berasal dari tempat lain.
Virus itu lalu menyebar dengan cepat di pasar tersebut.
Para peneliti membuat kesimpulan, bahwa pasar bukanlah sumber wabah virus corona.
Hal tersebut dibuktikan dengan mempelajari waktu ketika pasien jatuh sakit.
Baca: UPDATE Virus Corona, Daftar 32 Negara Terjangkit Covid-19: Jumlah Terinfeksi, Meninggal dan Sembuh
Kelompok tersebut menambahkan, virus itu tampaknya telah menyebar secara luas pada dua kesempatan.
Pertama,pada 8 Desember 2019.
Kemudian, yang kedua pada 6 Januari 2020 lalu.
Para peneliti tersebut mengatakan penularan dari manusia ke manusia dimulai pada awal Desember atau bahkan pada akhir November 2019.
Berdasar pemaparan mereka, apabila peringatan terkait penyebaran wabah virus corona lebih luas dan kuat dikeluarkan pada Januari 2020 ini, menurut para peneliti hal itu dapat membatasi penyebaran infeksi di seluruh dunia di akhir bulan itu.
Baca: Besok PM Jepang Bentuk Gugus Tugas Antisipasi Wabah Virus Corona
Informarsi Terbaru
Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona baru Covid-19 terus bertambah.
Dikutip dari thewuhanvirus.com, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 2.470 orang.
Sementara itu, virus corona juga menyebabkan 79.148 orang positif terinfeksi.
Namun, ada sebanyak 22.615 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Mengutip dari thewuhanvirus.com, sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 32 negara.
Baca: UPDATE Virus Corona: 78.998 Orang terinfeksi, 2.470 Meninggal Dunia, 23.448 Sudah Disembuhkan
Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini, memiliki masa inkubasi 14 hari.
Tanda-tanda terjangkit virus corona bisa menyebar sebelum gejala muncul.
Lonjakan infeksi virus corona yang terjadi di Korea Selatan dan Italia, serta peningkatan angka kematian di Iran menimbulkan tingkat kekhawatiran.
Akibatnya, penurunan tajam di pasar shan Asia dan saham berjangka Wall Street pada Senin.
Saham dan harga minyak anjlok sementara harga emas melonjak.
Sementara itu, Italia telah menutup kota-kota yang terdampak virus corona.
Otoritas Italia juga telah melarang pertemuan publik, termasuk menghentikan karnaval di Venesia.
Baca: 55 Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Terinfeksi Virus Corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)