KBRI Seoul Minta WNI di Korea Selatan Tak Khawatir Terkait Wabah Virus Corona
Menyikapi hal ini, KBRI Seoul makin meningkatkan upaya Pelindungan WNI di Korea Selatan yang tercatat berjumlah 37.043 orang
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - COVID-19 atau nama lain dari virus corona saat ini sedang menjadi perhatian dunia, termasuk Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan pun meningkatkan status kewaspadaan menjadi “Red Alert” dan ditetapkannya wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai “Special care zones” karena lonjakan angka tersebut.
Baca: Perangi Virus Corona, Pemerintah China Larang Penjualan dan Makan Hewan Liar
Menyikapi hal ini, KBRI Seoul makin meningkatkan upaya Pelindungan WNI di Korea Selatan yang tercatat berjumlah 37.043 orang.
KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus corona.
Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan berkoordinasi bersama simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, Paguyuban kedaerahan, Mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia.
Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan.
Melalui kerja sama dengan berbagai instansi seperti BNI 46, membagikan masker kesehatan gratis terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak paling parah.
Kami terus berkoordinasi dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan.
“Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel,” ujar Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi dalam keterangannya, Selasa (25/2/2020).
“Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul.“ ujar Umar Hadi.
Selama beberapa pekan terakhir, KBRI mengintensifkan info langkah-langkah pencegahan dari paparan virus corona.
Tak ayal, sarana komunikasi ini menjadi rujukan penting bukan saja buat masyarakat Indonesia di Korsel namun juga keluarga mereka di Indonesia.
Memang saat ini menjaga daya tahan tubuh, dan kebersihan masih menjadi langkah utama pencegahan, selain juga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Hal inilah yang selalu diimbau.
Beberapa hari terakhir hotline KBRI selalu menjadi nomor rujukan berbagai masyarat di Korsel yang khawatir.
Berbagai kekhawatiran masyarakat terus dialamatkan mulai dari ketersediaan masker, kondisi terkini di berbagai wilayah, hingga gejala virus corona dan dimana rumah sakit rujukan.
Hotline KBRI Seoul ini aktif 24 jam, 7 hari dalam sepekan.
Hingga 25 Februari Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru dari virus corona.
Baca: Presiden Jokowi Pimpin Ratas Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Angka ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok, sebagai pusat penyebaran virus.
KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada.