Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahathir Mohamad Ingin Kabinet Diisi Orang Berkompenten dan Tak Harus Terafiliasi Partai

Mahathir Mohamad ingin membentuk kabinet yang diisi orang-orang berkompeten dan tidak harus terafiliasi ke dalam partai politik.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Mahathir Mohamad Ingin Kabinet Diisi Orang Berkompenten dan Tak Harus Terafiliasi Partai
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Mahathir Mohamad . 

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengiyakan bahwa koalisi pemerintahan baru akan terbentuk paling cepat besok.

“Walaupun sejauh ini belum ada pengumuman malam ini, dari informasi yang saya terima, koalisi baru tinggal menunggu waktu.”

Anwar melanjutkan, walau kaget, dia sudah mengetahui upaya untuk menjegalnya menjadi orang nomor satu "Negeri Jiran”.

Pembentukan koalisi pemerintahan baru akan terdiri dari pecahan Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Partai Bersatu.

Kemudian, kubu oposisi Barisan Nasional dimotori Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) untuk membuyarkan ambisi Anwar menjadi PM Malaysia.

Baca: Tragedi Susur Sungai Sempor: Kesaksian Penyintas, Cerita Penolong, dan Pengakuan Kepsek

Politisi berusia 72 tahun itu telah menunggu selama 22 tahun sejak dia dipecat oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan dipenjara karena tuduhan korupsi dan sodomi pada tahun 1998.

Anwar yang mendekam dua kali di penjara karena kasus sodomi berkali-kali berhasil melakukan comeback politik dengan memimpin gerakan oposisi.

Terakhir, dia menerima grasi dari Raja Malaysia setelah kemenangan mengejutkan Pakatan pada pemilu Mei 2018.

BERITA TERKAIT

Grasi itu diajukan oleh Mahathir yang memutuskan berekonsiliasi dengan Anwar guna mengalahkan mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Koalisi Pakatan Harapan kemudian sepakat bahwa Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020, genap dua tahun setelah Mahathir berkuasa.

Dikhianati orang kepercayaan

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Mahathir tidak tulus menginginkan Anwar menjadi suksesornya.

Berkali-kali Mahathir menolak menjawab dengan tegas apakah Anwar akan menggantikannya memimpin negara tetangga Indonesia dan Singapura tersebut.

Politisi berjuluk Dr M itu juga kerap mengubah jawabannya ketika ditanya kapankah dia akan menyerahkan kekuasaan ke mantan musuh politiknya.

Puncaknya dengan pembentukan koalisi pemerintahan baru ini, kesepakatan itu menjadi sekadar janji.

Baca: Insiden Pemain Bola Meninggal Karena Tersambar, Petir di Indonesia Termasuk yang Berkekuatan Besar

Baca: Ratapan Ayah Korban Susur Sungai di Makam Anaknya: Dik, Maafin Bapak Ya

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas