Antisipasi Wabah Corona, Kota Shenzen China Larang Konsumsi Kucing dan Anjing
Beberapa makanan tidak lazim yang populer di China yaitu kucing dan anjing, tidak termasuk di dalam daftar konsumsi itu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Shenzen mengumumkan rancangan peraturan baru tentang larangan mengonsumsi kucing dan anjing.
Peraturan baru ini adalah bagian dari upaya pemerintah pusat untuk menerapkan larangan total atas konsumsi hewan liar.
Tentu saja, hal ini dilakukan sebagai upaya China melawan wabah Covid-19.
Peraturan baru ini diterbitkan oleh Panitia Kongres Rakyat Shenzen atau badan legislatif di kota itu pada Selasa lalu.
Publik pun bisa mengajukan pendapat mereka terkait hal ini.
Draft rancangan peraturan itu berisi daftar putih yang terdiri dari sembilan jenis daging diizinkan untuk dikonsumsi.
Namun, pemerintah belum menjelaskan kapan langkah ini akan dilaksanakan.
Daftar putih itu meliputi daging babi, sapi, ayam, kelinci, ikan dan makanan laut lainnya.
Beberapa makanan tidak lazim yang populer di China yaitu kucing dan anjing tidak termasuk di dalam daftar konsumsi tersebut.
Bahkan masakan dari ular, kura-kura, dan katak yang sangat terkenal di China Selatan juga tidak masuk.
Otoritas setempat, mengatakan pada Shenzen Special Zone Daily, bahwa mereka memutuskan tidak merilis daftar hitam hewan apa saja yang dilarang.
Sebab China memiliki puluhan ribu spesies hewan liar yang beragam dan tidak mungkin bisa di-list secara lengkap.
Langkah Kota Shenzen ini, mengikuti rencana yang telah disahkan Panitia Kongres Rakyat Nasional pada Senin lalu.
Penetapan itu meliputi peraturan, larangan perdagangan dan konsumsi hewan liar.