Kekecewaan Meghan Markle karena Dilarang Pakai Gelar 'Royal' oleh Ratu Elizabeth II
Meghan Markle dan Pangeran Harry kini tengah menghadapi sejumlah pembatasan atas keputusan mereka keluar dari anggota senior kerajaan Inggris.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Meghan berkata pada sahabatnya itu, dia akan melawan semua pemberitaan dan anggapan miring tentang keluarga kecilnya.
"Dia bilang, dia dan Harry akan menghadapi kecemburuan dan kepicikan ini."
"Serta fokus pada kebaikan yang mereka tebarkan, dan bisa menjadi orang tua yang baik untuk Archie," tambahnya.
Pasca Huru-hara Kata 'Royal', Harry Tidak Ingin Dipanggil Pakai 'Yang Mulia'
Minggu-minggu ini, Pangeran Harry kembali ke Inggris untuk melakukan beberapa tugas terakhir menjadi anggota senior Kerajaan Inggris.
Pangeran Harry dan Meghan Markle akan dinyatakan resmi meninggalkan Kerajaan Inggris pada 31 Maret mendatang.
Meski demikian, Duke of Sussex sudah menunjukkan gelagat perubahan, terutama pada panggilannya di muka publik.
Pada Rabu (26/2/2020) lalu, Harry menghadiri sebuah konferensi yang diselenggarakan Travalyst, di Skotlandia.
Baca: Pangeran Harry Hanya Ingin Dipanggil Harry Saja, tanpa Gelar Kerajaan Tuan atau Yang Mulia
Baca: Mundur dari Kerajaan, Pangeran Harry Ingin Dipanggil dengan Nama Baru, Bukan Sebagai Pangeran
Dia dijadwalkan akan mengisi acara dan berbicara tentang pertumbuhan turis di acara tersebut.
Secara khusus, ayah Archie ini meminta pada pada pembawa acara, Ayesha Hazarika, untuk tidak memanggilnya menggunakan HRH (His Royal Highness).
"Tentu saja yang juga berperan dalam ini semua adalah Yang Mulia (HRH) Duke of Sussex, yang ingin menyampaikan beberapa kata untuk memulai hari ini," ujar sang pembawa acara.
"Dia (Harry) sudah menjelaskan, bahwa kita semua cukup memanggilnya dengan nama Harry," jelasnya dilansir BBC.
![Pangeran Harry.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pangeran-harry-xxx.jpg)
Pada pidatonya, Harry yang juga dikenal sebagai Earl of Dumbarton di Skotlandia memperingatkan bahwa pertumbuhan pariwisata kini menghancurkan beberapa tempat indah di dunia.
Duke of Sussex menyerukan agar bisnis perjalanan dan pariwisata bisa bekerjasama, mengembangkan masa depan yang lebih cemerlang.