Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suaminya Tampak Menghindar saat Hendak Dipeluk di Depan Umum, Istri Mahathir: Jangan Malu-malu

Di tengah panasnya pemberitaan PM Malaysia, sebuah momen mengharukan tercipta antara Mahatir dan sang istri

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
zoom-in Suaminya Tampak Menghindar saat Hendak Dipeluk di Depan Umum, Istri Mahathir: Jangan Malu-malu
Instagram/chedetofficial
Pelukan istri Mahathir di tengah polemik PM Malaysia 

TRIBUNNEWS.COM -  Polemik yang terjadi di tubuh politik pemerintahan Malaysia tengah hangat dibicarakan.

Di sisi lain, terdapat momen mengharukan yang jarang diabadikan pewarta di Negeri jiran.

Seperti yang terjadi antara mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad dan istrinya.

Sebuah pelukan menjadi soroan media setelah Mahatir menyelesaikan konferensi pers di hadapan media hari ini Minggu (1/3/2020).

Mahathir Mohamad menggelar konferensi pers
Mahathir Mohamad menggelar konferensi pers (Twitter/@chedetofficial)

Dikutip dari mothership.sg, momen mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia dipeluk istri, Siti Hasmah Mohd Ali , juga diunggah dalam akun Instagram pribadi Mahathir.

Tampak dalam video, istri Mahathir hendak menjulurkan tangan setelah suaminya itu selesai jumpa pers.

Namun, Mahathir memperlihatkan bahasa tubuh seakan menolak aksi istrinya itu.

Berita Rekomendasi

Ia tampak sedikit menjauh dari Siti Hasmah.

Baca: Mahathir Mohamad Terang-terangan Sebut Muhyiddin Yassin Pengkhianat

Tapi kemudian Siti Hasmah nekat mendekat lalu memeluk Mahathir.

Momen tersebut pun turut diabadikan warrtawan dan orang-orang di sekitarnya.

Wajah bahagia juga tampak dari keduanya.

Mothership memberitakan, pasangan suami istri tersebut tampak bergurau setelah konferensi pers Mahathir.

Siti Hasmah diketahui mengatakan, "Jangan malu-malu."

Sementara saat itu Mahathir tampak emosional dengan alis berkerut namun menyerah dengan pelukan sang istri.

Mahathir 'Melawan'

Mahathir mengaku akan melakukan perlawanan jika Muhyiddin akan dilantik sebagai perdana menteri kedelapan tanpa dukungan mayoritas.

Sebelumnya, setelah seminggu kekacauan politik, Yang di-Pertuan Agong telah mengumumkan Muhyiddin sebagai Perdana Menteri Malaysia baru.

Terkait pengumuman Muhiyidin sebagai PM baru Malaysia, Mahathir menyatakan bakal melakukan perlawanan. 

Mahathir juga meminta koalisinya, Pakatan Harapan, untuk mendesak parlemen menentukan siapa yang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen.

Artinya sikapnya tersebeut mengindikasikan bahwa Mahathir tidak akan turun tanpa perlawanan di tengah perhitungan ulang suara pemilihan PM Malaysia.

Mahathir menyebut hal itu dilakukan agar parlemen dapat meminta mosi tidak percaya pada Muhyiddin, jika memang tidak mendapat dukungan mayoritas dari setidaknya 112 anggota parlemen.

Mahathir mengklaim dia mendapat dukungan 114 dari 222 anggota parlemen.

Ini terjadi setelah Mahathir mengatakan bahwa Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, tidak memberinya audiensi untuk memperlihatkan jumlah perolehan suara dan membuktikan dukungan mayoritas anggota parlemen.

"Yang kalah akan membentuk pemerintahan, sementara pemenang akan menjadi oposisi," kata Mahathir kepada wartawan saat konferensi pers di Yayasan Al Bukhary di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari mothership.sg.

"Ini adalah situasi yang sangat aneh."

Sebut Pengkhianat

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad secara terang-terangan menyebut Muhyiddin Yassin sebagai seorang pengkhianat.

Mahathir Mohamad mengatakan dia merasa paling dikhianati oleh Presiden Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin ketika ditanya tentang kekacauan politik di Malaysia saat ini.

Meski begitu, Mahathir mengklaim dia memiliki dukungan mayoritas dari anggota parlemen Dewan Rakyat.

Dikutip dari Malaysia Kini, Muhyiddin dilantik pada Minggu (1/3/2020) pukul 10.30 pagi waktu setempat.

"Saya merasa dikhianati, kebanyakan oleh Muhyiddin. Dia sudah mengerjakan ini sejak lama dan sekarang dia berhasil," kata Mahathir

Diyakini bahwa langkah untuk membentuk "pemerintah pintu belakang" diprakarsai oleh mantan Wakil Presiden PKR, Azmin Ali dan Muhyiddin, bersama dengan Umno dan PAS.

Langkah ini mendorong Mahathir untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri, meskipun ia kemudian diangkat kembali sebagai perdana menteri sementara.

Dia juga menanggapi pertanyaan wartawan apakah dia kesal dengan Azmin.

Baca: Bukan Mahathir Mohamad atau Anwar Ibrahim yang Diangkat Jadi PM Malaysia, Tapi Muhyiddin Yasin

"Dia (Azmin) memiliki agendanya sendiri," kata Mahathir.

Sementara itu, Mahathir Mohamad juga mengatakan dia mendesak Muhyiddin untuk menunggu sampai setelah pengadilan pidana para pemimpin Umno diselesaikan, sebelum mempertimbangkan kerja sama dengan Umno.

Kabar Terbaru Polemik Politik Malaysia: Pemilihan PM Diadakan 2 Maret, Mahathir Kembali ke Bersatu
Kabar Terbaru Polemik Politik Malaysia: Pemilihan PM Diadakan 2 Maret, Mahathir Kembali ke Bersatu (Instagram @chedetofficial @pauliusstaniunas)

"Muhyiddin bilang dia bersedia menerima Umno en blok."

"Saya bilang saya tidak bisa setuju, karena saya menolak untuk bekerja dengan orang-orang yang masih menghadapi persidangan di pengadilan pidana."

"Karena itu, saya mengimbau (untuk menunggu sampai) persidangan selesai. Jika mereka tidak bersalah, ya, tetapi jika mereka bersalah saya tidak dapat bekerja dengan mereka," kata Mahathir dalam konferensi pers di Yayasan Al Bukhary di Kuala Lumpur, Minggu pagi, dikutip dari Malaysia Kini.

Mahathir mengatakan, Muhyiddin telah berusaha membujuknya untuk memutuskan kerja sama dengan DAP.

Hal itu karena dia percaya kerugian di pemilihan umum Semenyih, Tanjung Piai dan Kiwanis adalah kesalahan DAP.

"Orang Melayu percaya bahwa DAP mengendalikan pemerintah, bahwa saya disebut di bawah ibu jari Lim Guan Eng (Sekretaris Jenderal DAP)."

"Ini tidak benar, tetapi ini adalah kemampuan Najib Abdul Razak bahwa mereka tidak lagi melihat Najib sebagai yang salah, mereka siap untuk mencium tangan Najib," kata Mahathir.

Namun, kata Mahathir, Muhyiddin terus berusaha membujuknya untuk memimpin Bersatu keluar dari Pakatan Harapan, katanya.

Mahathir mempertanyakan mengapa ia harus meninggalkan Pakatan Harapan yang memberinya dukungan penuh hanya untuk menerima Najib.

"Saya bersedia menerima (individu) anggota Umno tetapi tidak secara terpisah."

"Sebaliknya, Ahmad Zahid Hamidi (presiden Umno) ingin bergabung dengan pemerintah persatuan ini sebagai Umno. Ini, saya tidak bisa menerima."

Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020)
Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020) (Bernama)

"Jika kita tidak percaya pada DAP, kita harus menemukan cara untuk memperkuat Bersatu," katanya.

Mahathir mengatakan, dia prihatin bahwa jika pemerintah baru dipasang dengan Najib di dalamnya, itu mungkin mempengaruhi keputusan tertentu yang dibuat oleh pengadilan.

Ketika dia meminta lebih banyak waktu, kata Mahathir, sampai setelah pengadilan pidana para pemimpin Umno diselesaikan.

Muhyiddin mengatakan kepadanya "politik lebih penting daripada prinsip".

"Tapi Muhyiddin mau menerima apa saja. Dia mengatakan politik lebih penting daripada prinsip."

"Dia berkata akankah aku mendukungnya, aku berkata aku tidak punya pilihan, apakah aku mendukungnya atau tidak, tidak relevan."

"Dia berkeliling dan mengatakan saya mendukung pencalonannya sebagai perdana menteri," kata Mahathir.

Tetapi selama pertemuan dewan tertinggi Bersatu Minggu lalu, Mahathir mengatakan dia telah meminta dewan untuk tidak membuat keputusan untuk meninggalkan Harapan.

"Tetapi pada akhirnya, Bersatu memutuskan untuk meninggalkan Harapan."

"Dengan itu, Harapan telah kehilangan mayoritas dan tidak bisa menjadi pemerintah lagi," katanya.

(Tribunnews.com/Chrysnha/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas