Pemimpin Gereja Minta Maaf Atas Penyebaran Virus Corona di Korea Selatan, Berlutut di Hadapan Pers
Pemimpin gereja Shincheonji, Lee Man-hee meminta maaf atas penyebaran virus corona yang menjangkiti lebih dari 4000 orang di Korea Selatan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Jumlah pasien terinfeksi di Korea Selatan diprediksi akan meningkat.
Sebab, otoritas memeriksa ada lebih dari 260 ribu orang yang berhubungan dengan gereja Shincheonji.
Sementara itu, pemerintah kota Seoul telah meminta jaksa penuntut untuk mengajukan tuntutan, termasuk tuntutuan pembunuhan, terhadap Lee Man-hee dan 11 pemimpin sekte lainnya.
Mereka dianggap gagal dalam upaya menehan penyebaran virus corona yang mematikan.
Lee menyatakan kelompoknya akan bekerja sama dengan pemerintah secara aktif.
Korea Selatan Laporkan 476 Kasus Baru, Virus Corona Infeksi Lebih dari 4.000 Warganya
Korea Selatan melaporkan 476 kasus baru terkait virus corona pada Senin (2/3/2020).
Jumlah itu menjadikan total ada 4.212 kasus di Korea Selatan, atau menjadi yang terbesar di luar China.
Dilansir Channel News Asia, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan data terbaru terdapat empat orang warga Korea Selatan meninggal dunia.
Sehingga total tercatat ada 22 kematian di Korea Selatan.
Meningkatnya jumlah warga yang terinfeksi beberapa hari terakhir akan berdampak kepada ekonomi.
Bank pusat Korea Selatan telah memperingatkan pertumbuhan negatif pada kuartal pertama.
Dengan catatan bahwa wabah ini akan berdampak kepada masalah konsumsi dan ekspor, sementara sejumlah even telah dibatalkan atau ditunda sebagai akibat lain.
Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat lantaran otoritas Korea Selatan akan mengecek lebih dari 260.000 orang yang terasosiasi dengan Shincheonji Church of Jesus, grup keagamaan yang sering disebut sebagai sekte, dan telah menyumbang lebih dari setengah kasus di Korea Selatan.
Perempuan berusia 61 tahun yang merupakan anggota sekte itu mengalami gejala demam pada 10 Februari, namun tetap mengikuti setidaknya empat pelayanan keagamaan di Daegu sebelum didiagnosis.
Lebih dari 90 persen kasus baru yang diumumkan pada Minggu (1/3) berada di Daegu dan provinsi tetangganya yakni Gyeongsang Utara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Vincentius Jyestha Candraditya)