Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turki Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Suriah di Idlib, Tidak Ada yang Terluka

Media Suriah mengatakan tidak ada yang terluka dalam serangan Turki terhadap Idlib. Sang pilot diketahui terjun payung ke lokasi yang aman.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Turki Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Suriah di Idlib, Tidak Ada yang Terluka
Omar Haj Kadour / AFP
Pejuang oposisi yang didukung Turki menutupi senjata artileri mereka di kota Sarmin 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Turki menembak jatuh dua jet tempur milik pemerintah Suriah di barat laut Idlib.

Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah pasukan Suriah menjatuhkan pesawat tak berawak Turki di wilayah tersebut.

Lebih jauh, dalam unggahan Twitter, Kementerian Pertahanan Turki menanggapi jatuhnya drone dengan mengatakan, pasukannya menabrak dua pesawat SU-24.

Sementara itu, kantor berita Suriah, SANA membenarkan pesawat itu terbang di atas Idlib barat laut.

SANA melaporkan tidak ada yang terluka dalam serangan roket itu.

Baca: Turki Bersumpah Mengusir Pasukan Suriah Keluar dari Idlib

Baca: 33 Tentara Turki Tewas dalam Serangan Udara Suriah di Idlib

Diketahui, pilot mendarat dengan selamat menggunakan parasut.

Berita Rekomendasi

Melansir Al Jazeera, penembakan terjadi ketika Turki mengumumkan operasi militer skala penuh yang dijuluki 'Spring Shield'.

Serangan udara tersebut menyasar Bandara militer Al-Nayrab di Suriah yang terletak di pinggiran kota Aleppo.

Kantor berita Anadolu melaporkan akibat serangan tersebut, bandara menjadi tidak berfungsi.

Al Jazeera mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan ini secara independen.

Baca: Konflik Suriah, 34 Tentara Turki Tewas dalam Serangan Udara Pasukan Koalisi

Melansir The Guardian, pesawat tanpa awak dan artileri Turki telah menewaskan sedikitnya 106 tentara Suriah dan puluhan milisi sekutu lainnya.

Lebih jauh, termasuk 14 anggota Hizbullah Libanon dan setidaknya 21 warga Afghanistan dan Syiah Pakistan yang dikirim ke Idlib oleh Iran.

Kelompok pemberontak dan diplomat Suriah mengatakan Rusia bertanggun jawab atas serangan udara mematikan terhadap pasukan Turki.

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar angkat bicara.

"Kami tidak memilik iniat maupun gagasan untuk melawan Rusia," katanya.

"Satu-satunya niat kami di sana adalah agar rezim mengakhiri pembantaian, dengan demikian radikalisasi dan migrasi dapat berhenti," tambahnya.

Baca: VIDEO Militan NFL Hancurkan Tank Tempur Tentara Suriah di Aleppo Utara

Suriah Menutup Wilayah Udara Idlib

Di tengah meningkatnya ketegangan, pemerintah Suriah menutup wilayah udara Idlib.

Berdasar penuturan pejabat kepada SANA, "Setiap pesawat yang melanggar wilayah udara kami, akan diperlakukan sebagai penerbangan musuh, harus ditembak jatuh dan dicegah agar tidak sampai tujuan,".

Tentara Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar al-Assad dan Rusia kembali melakukan serangan untuk memenangkan Idlib dari pasukan oposisi yang didukung Turki.

Sejak operasi meningkat pada Desember 2019, pasukan pemerintah Suriah dengan cepat maju ke kubu oposisi terakhir.

Mereka merebut ruas jalan yang strategis, M5 dan memperkuat kontrol atas provinsi Aleppo.

Turki menyebut operasi itu melanggar kesepakatan yang ditandatangi dengan Rusia pada 2017-2018 soal zona de-eskalasi.

Ketegangan di Suriah barat laut meningkat tajam karena memerangi risiko yang membawa kedua kekuatan regional ke dalam konfrontasi langsung.
Ketegangan di Suriah barat laut meningkat tajam karena memerangi risiko yang membawa kedua kekuatan regional ke dalam konfrontasi langsung. (AP)

Lebih jauh, ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah 34 tentara Turki tewas.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah 34 tentara tersebut meninggal dalam serangan udara pemerintah Suriah di Idlib pada Kamis (27/2/2020) lalu.

Akibat serangan tersebut, Turki mengalami kerugian militer terbesar sejak intervensi dalam konflik Suriah.

Lebih dalam, Ankara mengatakan, pihaknya menyerang sejumlah target dan 'menetralisir' 2.212 tentara.

Untuk diketahui, pertikaian Idlib ini telah menggusur hampir satu juta orang.

PBB mengatakan, mereka yang meninggalkan kediamannya kebanyakan wanita dan anak-anak.

Sekira 300 warga sipil juga dipastikan tewas dalam ketegangan ini.

Orang-orang yang telah melarikan diri dari Suriah beristirahat ketika mereka menunggu untuk menyeberangi perbatasan dari Turki ke Yunani.
Orang-orang yang telah melarikan diri dari Suriah beristirahat ketika mereka menunggu untuk menyeberangi perbatasan dari Turki ke Yunani. (Foto: Sedat Suna / EPA)

Pertemuan Bilateral Moskow dan Ankara

Pertemuan bilateral antara Moskow dan Ankara dijadwalkan akan diselenggarakan di Moskow, Kamis (5/3/2020) mendatang.

Pertemuan kedua belah pihak itu bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan terkait nasib Idlib.

Pertemuan Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan diramalkan sebagai langkah yang menunjukkan perjanjian yang mengikat.

Melansir The Guardian, Suriah dan Idlib sudah dirusak oleh perang.

Lebih banyak korban berjatuhan akibat konflik ini.

Preesiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Preesiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin (AFP/Vladimir Astapkovich)

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas