Antisipasi Corona, Jabat Tangan di Australia Dilarang, Bagaimana Budaya Cium Tangan di Indonesia?
Jaksa Agung Christian Porter menyatakan ada kemungkinan untuk menerapkan UU Biosekuriti yang belum pernah ada sebelumnya.
Editor: Hasanudin Aco
"Kita akan melihat peningkatan jumlah kasus. Kita sudah memasuki tahap epidemi sekarang," ujarnya kepada ABC.
Jangan berjabat tangan
Komite Perlindungan Kesehatan Australia (AHPCC) bertemu hari ini (3/03) untuk memutuskan apakah langkah-langkah perlindungan tambahan akan diterapkan, termasuk larangan pertemuan dan kerumunan.
Komite AHPCC diberi kewenangan untuk melarang keramaian, seperti acara olahraga dan hiburan. Meeka juga bisa memaksa para pagawai untuk tidak ke kantor dan bekerja dari rumah.
Pemerintah negara bagian NSW dengan ibukota Sydney kini melarang sekolah-sekolah negeri untuk melakukan kunjungan ke luar negeri.
Dengan mengaktifkan UU Biosekuriti, Pemerintah Australia diberi kewenangan untuk melarang konser musik atau kegiatan olahraga untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard bahkan meminta warga untuk berhenti berjabat tangan dan cukup saling 'menepuk bahu' jika diperlukan.
"Ketika kita menghadapi virus yang tampaknya cukup aktif dalam masyarakat saat ini... masuk akal jika kita tidak saling berjabat tangan," ujarnya.
"Saya tidak mengatakan jangan berciuman, tapi tentu saja kita harus hati-hati mau berciuman dengan siapa," tambah Menkes Hazzard.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia jabat tangan dengan kawan atau relasi yang bertemu juga merupakan hal biasa dilakukan.
Di beberapa daerah di Indonesia budaya cium tangan kepada saudara atau yang lebih dituakan dan dihormati juga kerap di lakukan.
Dengan penyebaran virus corona apakah budaya jabat tangan dan budaya cium tangan akan terus dilakukan?
Sejauh ini belum ada imbauan dari pemerintah soal itu.