Antisipasi Covid-19: Iran Lepaskan 54 Ribu Tahanan untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona di Penjara
Antisipasi Covid-19: Iran Melepaskan 54 Ribu Tahanan untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona di Penjara
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
Lebih jelas, pengacara itu menjelaskan satu di antara narapidana lain ditahan dekat selnya dinyatakan positif menderita Covid-19.
Baca: Singgung Staf Khusus Presiden, Effendi Gazali Ungkap Kabar Gembira soal Virus Corona: Jangan Ngotot
Kekhawatiran Iran atas Virus Corona: Covid-19 di Penjara
Diberitakan sebelumnya, para pembela hak asasi mengatakan , mereka khawatir tentang kemungkinan wabah virus di penjara-penjara Iran.
Suami dari tahanan Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratchliffe mengatakan istrinya khawatir dia terkena virus di penjara Evin, Teheran.
Melansir The Advocate, keluarganya mendorong pihak berwenang untuk melakukan tes virus corona kepadanya.
Pada Minggu (1/3/2020) Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa mereka mengevakuasi personel dari negara tersebut.
"Jika situasinya semakin memburuk, kemampuan Kedutaan Besar Inggris untuk memberikan bantuan kepada warga negara Inggris di Iran mungkin terbatas," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan.
Baca: Supermarket di China Bagikan Snack dan Minuman Gratis ke Pekerja di Luar Ruangan Saat Wabah Corona
Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Meninggal Dunia
Diberitakan sebelumnya, media pemerintah Iran melaporkan, kematian Mohammad Mir-Mohammadi (71) menambah kekhawatiran penyebaran infeksi virus corona semakin meluas.
Penasihat pemimpin tertinggi Iran meninggal dunia akibat virus corona.
Dilansir Washingtonpost, tidak jelas bagaimana Mir-Mohammadi tertular virus corona..
Teheran mengumumkan virus yang dikenal dengannama Covid-19 ini telah menewaskan 66 orang.
Iran memiliki angka kematian tertinggi dari virus corona di luar China dan mengumumkan kasus pertamanya 10 hari lalu.
Untuk diketahui, terjadi peningkatan kasus pada Senin (2/3/2020) lebih dari 500 jumlah kasus baru dikonfirmasi.
Baca: 10 Wabah Paling Mematikan Sebelum Virus Corona, Ada yang Sampai Menewaskan 200 Juta Orang