Arab Saudi Luncurkan Sistem Elektronik untuk Kembalikan Biaya Umrah Pasca Penangguhan karena Corona
Dilansir Middle East Monitor sistem ini disebut akan memberi kesempatan pada agen-agen umrah untuk mengajukan pengembalian dana jamaah.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Belum jelas juga, apakah kondisi ini akan memperngaruhi periode haji 2020, pada Juli mendatang.
Kasus Pertama Covid-19 di Arab Saudi
Sementara itu, pada Senin (2/3/2020) Arab Saudi mengumumkan kasus pertama Covid-19 di negara tersebut.
Pengumuman itu, dijelaskan oleh Menteri Kesehatan Arab Saudi sendiri.
Pasien sebelumnya bepergian dari Iran ke Kerajaan Gulf dengan melewati Bahrain.
Hasil tes menunjukkan, pria itu positif terinfeksi virus corona.
Kini sedang dilakukan pengujian sampel, dari sejumlah orang yang sempat melakukan kontak dengannya, dilansir Al Jazeera.
Berdasarkan laporan Arab News, setidaknya ada 70 orang yang sudah berhubungan dengan satu pasien ini.
Juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan, bahwa kondisi pasien itu sudah stabil dan sedang dipantau paramedis.
Menteri Kesehatan mengatakan, hasil pemeriksaan tersebut akan dirilis secepatnya.
Pasca terungkapnya kasus pertama, pemerintah langsung memperketat akses keluar masuk di negaranya.
Bahkan mereka melarang negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), untuk memasuki Arab Saudi bila sebelumnya menginjakkan kaki ke negara pusat penyebaran corona.
Kerajaan Arab Saudi setiap tahunnya, menampung jutaan umat muslim dari seluruh dunia.
Selain untuk kepentingan ibadah haji, Arab juga menjadi tujuan wisata yang menarik.
Pada Oktober 2019 lalu, Arab Saudi meluncurkan visa turis untuk 49 negara.
Wabah corona sendiri berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Menurut sejumlah pakar, wabah ini bermula dari kebiasaan masyarakat China mengonsumsi dan jual beli hewan liar.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)