Rusia Mengecam Klaim Turki Soal Jutaan Migran dari Idlib: HOAKS
Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengeluarkan pernyataan soal jutaan migran yang melarikan diri dari Idlib, Suriah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengeluarkan pernyataan soal jutaan migran yang melarikan diri dari Idlib, Suriah.
Dalam pernyataan tersebut, Rusia mengklaim laporan tentang krisis kemanusiaan sebagai akibat dari peningkatan (ofensif) Idlib adalah hoaks.
Dilansir South Front, berdasar pernyataan Kepala Pusat Rusia, Oleg Juravlev, pihak Rusia memantau situasi di zona de-eskalasi Idlib secara rutin.
Baca: Turki Menembak Jatuh Pesawat Pasukan Suriah Ketiga Setelah Saraqeb Direbut
Baca: Yunani Protes pada Turki Tak Menahan Pergerakan Migran ke Eropa, Erdogan: Akan Mencapai Jutaan
Lebih jauh, Juravlev membagikan data berikut ini:
- Pada 2011, populasi di batas-batas zona de-eskalasi Idlib tercatat 2,6 juta orang.
Sekira 800 ribu orang meninggalkan daerah tersebut sebelum permusuhan militer dimulai.
Lebih lanjut, mereka bermigrasi ke Suriah tengah, Turki dan beberapa negara Eropa.
Baca: Turki Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Suriah di Idlib, Tidak Ada yang Terluka
Baca: Konflik Suriah, 34 Tentara Turki Tewas dalam Serangan Udara Pasukan Koalisi
- Pada 1 Januari 2020, tidak ada lebih dari 1,8 juta orang di wilayah yang dikuasai teroris di zona Idlib.
- Tercatat 210 ribu orang tinggal di daerah yang dibebaskan Tentara Suriah pada periode Januari-Februari 2020.
Selain itu, 50 ribu orang diketahui tinggal di wilayah operasi Tentara Suriah di Idlib selatan, tepatnya selatan jalan raya M4.
Baca: 33 Tentara Turki Tewas dalam Serangan Udara Suriah di Idlib
Baca: Turki Bersumpah Mengusir Pasukan Suriah Keluar dari Idlib
Rusia: Tidak Lebih dari 35 Ribu Orang Pindah ke Turki
Lebih jauh, militer Rusia menekankan selama periode ini, tidak lebih dari 35 ribu orang meninggalkan wilayah perang dan migrasi ke Turki.
Sebagian besar dari kelompok-kelompok militan (Hayat Tahrir al-Sham, Turkinistan Islamic Party, Horas al-Dion) dan anggota keluarga mereka.
Diketahui, l50 ribu orang berfgerak menuju Suriah yang dikuasai Turki, Operation Olive Branch (Afrin) dan lebih dari 100 ribu orang lainnya menuju perbatasan Suriah dengan Turki.
Total, tidak lebih dari 70 ribu orang pindah dari zona eskalasi Idlib ke arah Operation Olive Branch (Afrin) Turki.
Baca: Tentara yang Didukung Turki Merebut Kembali Kota Utama di Idlib Suriah
Baca: Pasukan Turki Kembali Memasuki Al-Nayrab Idlib Selatan di Tengah Pertempuran Sengit
Saat ini, ada sekira 200 ribu orang pengungsi, sementara ini tinggal di dekat perbatasan Turki.
Tercatat, 85 ribu orang dari mereka berada di kamp mengungsian 'Hazano', 'Samarda', 'Sheikh Hassan', 'Baskaria', 'Darkush', 'Salkin'.
Pihak berwenang Rusia sekali lagi menekankan,klaim upaya anti teroris Suriah di zona Idlib pada Januari-Februari 2020 menyebabkan krisis kemanusiaan, sama sekali tidak benar.
Baca: 9 Orang Tewas di Turki Setelah Gempa Guncang Wilayah Perbatasan Iran
Baca: Pelaku Penembakan di Jerman Rasis dan Anti Islam, Anggap Turki dan Israel Pantas Dihancurkan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)