Covid-19, Salat Jumat di Seluruh Negeri Dibatalkan Pemerintah Iran, Antisipasi Penularan Corona
Kini, pemerintah Iran melarang sholat Jumat di pusat-pusat semua provinsi seluruh negeri untuk mengurangi resiko penyebaran wabah.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Jika virus menyebar di negara muslim dan menjadi sebuah kepentingan untuk membatalkan shalat Jumat, maka ibadah itu bisa dilakukan seperti shalat di siang hari di rumah (dhuhur)," jelas Juma pada Selasa lalu waktu Mesir.
Sekolah dan universitas ditutup sementara waktu.
Sejumlah acara seperti konser dan ajang pertandingan olahraga juga dibatalkan.
"Penyakit ini menyebar luas," kata Presiden Iran, Hassan Rouhani dilansir dari AP.
"Ini menwabah di hampir semua provinsi dan ini merupakan penyakit global dimana telah menginfeksi banyak negara di dunia."
"Kita harus bekerjasama untuk mengendalikan masalah ini secepat mungkin," tambahnya.
Pada Kamis lalu, Menteri Kesehatan Saaed Namaki mengumumkan rencana pemerintah untuk mengatasi wabah mematikan ini.
Menurutnya, beberapa orang yang terinfeksi harus di beri bantuan medis namun dikarantina di dalam rumah.
Baca: Jasad Korban Covid-19 di Iran dirawat Menggunakan Kalsium Oksida agar Tidak Mencemari Tanah
Baca: Pimpinan Garda Revolusi Iran Sebut Virus Corona Senjata Biologis AS
Sementara itu, yang memiliki kondisi kritis harus dirawat di rumah sakit.
Akhir minggu ini, jumlah fasilitas medis akan ditambah dua kali lipat.
Sebanyak 300.000 paramedis dan spesialis yang tergabung dalam tim nasional pengedalian virus, juga sudah dikerahkan.
Sampai berita ini diturunkan, Iran sudah mengantongi sebanyak 3.513 kasus infeksi.
Iran menduduki posisi ke-4 kasus infeksi terbesar di dunia.
Sementara itu, angka kematiannya mencapai 108 jiwa.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)