Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Pasien yang Sudah Sembuh dari Virus Corona Bisa Tertular Lagi? Ini Alasannya

Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan pasien yang sudah sembuh dari corona bisa tertular virusnya kembali.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
zoom-in Mengapa Pasien yang Sudah Sembuh dari Virus Corona Bisa Tertular Lagi? Ini Alasannya
Xinhua/Xiongci
Saat dunia termasuk Indonesia sedang panik corona, kini intelijen Israel bongkar rahasia China terkait virus corona yang selama ini ditutupi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan mengatakan pasien yang sudah sembuh dari virus corona bisa tertular kembali.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto pada Minggu (3/2020).

"Namun, tidak ada satu jaminan bahwa dia tidak akan tertular lagi, bisa saja kemudian ketularan lagi, dan menjadi sakit lagi."

"Tidak ada laporan bahwa yang sudah sembuh kemudian kambuh, yang ada yang sudah sembuh sakit lagi karena ketularan lagi," tutur Yuri di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Baca: Takut Virus Corona, Wanita Tiongkok Panaskan Uang Rp 6,5 Juta di Microwave, Kini Nasibnya Malah Apes

Untuk itulah, dirinya meminta masyarakat tetap berhati-hati akan virus yang belum memiliki obat definitif ini.

Pasalnya, gejala yang ditimbulkan karena virus ini adalah gejala yang familiar ditemui.

"Gejalanya seringkali kita sudah pahami dari awal, karena ini adalah kelompok common cold."

Berita Rekomendasi

"Keluhan badannya hangat, batuk, bersin, itu keluhan yang sering dialami," ujarnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Studi China: Penyebaran Virus Covid-19 Bisa Melambat di Negara Bercuaca Lebih Hangat

Yuri menyebut jika seluruh pasien positif covid-19 telah sembuh saat perawatan, maka akan tetap dipantau selama 14 hari.

"Selama 14 hari di rumah menggunakan masker, mengurangi kontak dekat dengan keluarganya, dan kemudian diharapkan sementara tidak usah ke mana-mana dulu."

"Kemudian akan dipantau oleh dinkes setempat, puskesmas setempat kondisi kesehatannya setiap hari, sampai dengan hari ke-14," tuturnya.

Sementara itu, di Cina sendiri, banyak ditemukan kasus jika pasien positif virus corona yang telah dinyatakan 'keluar' dari rumah sakit, ternyata mereka ditemukan masih terinfeksi.

Lalu mengapa pasien positif corona bisa terinfeksi kembali?

Profesor Jin Dong-yan, seorang ahli virologi molekuler dari Fakultas Kedokteran Li Ka Shing di Universitas Hong Kong mengemukakan pendapatnya.

"Bukannya orang-orang ini mendapatkan infeksi kedua, atau infeksi yang terus-menerus, seperti yang dikhawatirkan sebagian orang," kata Profesor Jin Dong-yan, melansir melalui South China Morning Post.

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di daratan Cina.
Virus corona telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di daratan Cina. (Foto: Xinhua)

Baca: Menurut Penelitian Perempuan Lebih Mungkin Bertahan dari Virus Corona Dibanding Lelaki

"Itu entah karena tes tidak dilakukan dengan benar di tempat pertama, atau pasien sedang menjalani perjalanan panjang penyakit," tambahnya.

Berbagai faktor dapat menyebabkan hasil tes tidak akurat, termasuk kualitas test kit dan cara sampel dikumpulkan dan disimpan, kata Jin.

Di bawah kriteria pengujian China, orang dapat dilepaskan dari rumah sakit jika suhu tubuh mereka normal selama tiga hari.

Mereka tidak memiliki masalah pernapasan dan lesi dada yang ditunjukkan pada computed tomography telah meningkat secara signifikan.

Mereka juga harus menguji negatif dalam dua tes PCR negatif berturut-turut setidaknya satu hari terpisah.

Wang Chen, kepala Akademi Ilmu Kedokteran Cina, mengatakan bulan lalu bahwa hanya 30 hingga 50 persen dari kasus yang dikonfirmasi memiliki hasil positif dalam tes PCR.

Beberapa dokter Cina mengatakan pasien coronavirus diberikan tagihan kesehatan yang bersih dan dibebaskan dari rumah sakit terlalu cepat.
Beberapa dokter Cina mengatakan pasien coronavirus diberikan tagihan kesehatan yang bersih dan dibebaskan dari rumah sakit terlalu cepat. (Foto: Xinhua)

Baca: Takut Virus Corona, Wanita Tiongkok Panaskan Uang Rp 6,5 Juta di Microwave, Kini Nasibnya Malah Apes

Sedangkan tes yang biasa digunakan untuk mendiagnosis infeksi bakteri di tenggorokan mungkin menghasilkan banyak hasil negatif palsu.

Akibatnya, otoritas kesehatan China menyarankan menggabungkan sejarah epidemiologi, manifestasi klinis dan pencitraan dengan tes PCR dalam mendiagnosis Covid-19.

Profesor Greg Gray dari divisi penyakit menular di Universitas Duke di Amerika Serikat dan Singapura mengatakan bahwa tidak mungkin hasil tes yang salah, bertanggung jawab atas kesalahan negatif.

"Dengan asumsi laboratorium berpengalaman dalam menjalankannya, saya tidak akan mengharapkan kualitas lab menjadi masalah," kata Profesor Greg.

“Tes negatif mungkin lebih baik dijelaskan oleh spesimen berkualitas buruk atau virus pada jumlah yang sangat rendah ketika sampel dikumpulkan,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Reza Dani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas