NASA Buka Lowongan Astronot Pertama Kali dalam Empat Tahun, Clayton Anderson Bagikan Pengalamannya
Pelamar ideal biasanya miliki latar belakang akademis, mencakup mata pelajaran STEM plus pengalaman sebagai pilot, dokter, fisikawan atau insinyur.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (United States Aviation and Space Agency: NASA) membuka lowongan untuk Astronot.
Hal ini merupakan pertama kalinya dalam empat tahun, NASA menerima aplikasi astronot.
Lebih lanjut, kriteria pelamar ideal biasanya memiliki latar belakang akademis yang mencakup mata pelajaran STEM.
Melansir Abc News, Minggu (8/3/2020), STEM itu terdiri dari sains, teknologi, teknik, matematika - plus pengalaman sebagai pilot, dokter, fisikawan atau insinyur.
Baca: BERITA FOTO Petugas Medis Dinkes DKI Berpakaian Bak Astronot Sterilisasi Restoran Amigos
Tapi satu hal yang dihilangkan dari daftar pekerjaan tidak perlu dikatakan lagi: ketekunan.
Lebih jauh, pensiunan astronot, Clayton Anderson membagikan pengalaman berharganya.
"Saya mencoba 15 kali," kata pensiunan astronot Clayton Anderson.
"Dan saya ditolak penerimaan hingga ke-15 kalinya," katanya.
"Jadi ketekunan adalah hal yang paling penting, saya pikir, bagi siapa pun yang ingin melakukan ini," jelasnya.
Untuk diketahui, Anderson terpilih sebagai kandidat (astronot) pada tahun 1998 lalu.
Anderson menghabiskan lebih dari 150 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama tur lima bulan.
"Saya memberi tahu orang-orang setiap saat, melamar menjadi astronot itu mudah," kata Anderson.
"Memilih itu sulit," tutur Anderson
Lebih lanjut, Anderson lulus cum laude dengan gelar sarjana dalam bidang fisika dari Hastings College, Nebraska.
Setelah itu ia mendapatkan gelar master dalam bidang teknik kedirgantaraan dari Iowa State University.
Anderson menambahkan, NASA melemparkan jaring lebar dalam pencariannya untuk astronot.
"NASA mencari keberagaman. NASA mencari banyak keahlian berbeda," katanya kepada ABC News.
"Tidak ada yang bernama Mark Watney dari 'The Martian.' Saya tahu banyak astronot yang benar-benar baik, tetapi tidak ada Mark Watneys di antara mereka," katanya.
"Jadi Anda harus menemukan orang-orang yang dapat menggabungkan keterampilan mereka dan membuat tim yang solid," jelasnya.
Anderson menambahkan, mungkin yang paling penting, keterampilan harus ditambahkan agar dapat membentuk tim yang solid.
Ekspedisi Enam Bulan
Menurut NASA, ekspedisi rata-rata ke ISS berlangsung sekitar enam bulan.
Dalam jarak yang sangat dekat, keadaan menjadi tegang.
"Ini seperti lingkungan kantor Anda atau seperti tim bola basket rekreasi Anda," tambah Anderson.
"Seperti semua lingkungan itu kecuali sekarang tempatkan dirimu di dalam kendaraan yang tidak bisa kamu hindari," katanya.
Selama misi Anderson ke ISS, ia tinggal dan bekerja dengan kosmonot Rusia Oleg Kotov dan Fyodor Yurchikhin selama lima bulan.
Dia mengatakan dia belajar untuk bekerja dengan mereka meskipun ada kendala bahasa.
"Tidak peduli seberapa pintar saya pikir saya, tidak mungkin saya akan tahu sebanyak tentang sisi Rusia dari kendaraan seperti yang mereka lakukan," kata Anderson.
"Itu bagian dari kerja tim itu. Ketika kamu mengumpulkan orang-orang internasional, permainannya berubah."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.