Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TERBARU 16 Juta Penduduk Italia Bagian Utara Diisolasi, Kematian Virus Corona Melonjak dalam 24 Jam

Jumlah kematian pasien virus corona di Italia melonjak dari 133 menjadi 366 kasus dalam sehari, dikabarkan oleh BBC.com.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ifa Nabila
zoom-in TERBARU 16 Juta Penduduk Italia Bagian Utara Diisolasi, Kematian Virus Corona Melonjak dalam 24 Jam
Channel 4 News
TERBARU 16 Juta Penduduk Italia bagian Utara Diisolasi, Kematian Virus Corona Melonjak dalam 24 Jam 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kematian pasien virus corona di Italia melonjak dari 133 menjadi 366 kasus dalam sehari, dikabarkan oleh BBC.com.

Jumlah pasien yang terinfeksi juga naik 25% dari 5.883 kasus menjadi 7.375 kasus, menurut agensi Perlindungan Sipil.

Lonjakan jumlah kasus terinfeksi dan kematian ini terjadi justru di tengah-tengah mulai berlakunya isolasi atau larangan perjalanan di Italia bagian utara.

Minggu (8/3/2020) pagi, 16 juta penduduk Italia bagian utara dikarantina.

Baca: Kasus Corona di Indonesia Bertambah 2, Total 6 Orang Positif, 5 di Antaranya dari Klaster Grup Dansa

Warga Lombardy dan 14 provinsi lain memerlukan perizinan khusus untuk bisa keluar dari wilayah yang dikarantina.

BBC.com
BBC.com

Perdana Menteri Giuseppe Conte juga mengumumkan penutupan sekolah, gym, museum, klub malam dan tempat-tempat lain di seluruh negeri.

Pembatasan tersebut diberlakukan hingga 3 April mendatang.

BERITA TERKAIT

Masih dilansir BBC, dengan adanya peningkatan jumlah kasus tersebut, Italia menjadi negara dengan jumlah pasien virus corona terbanyak di luar China.

Italia bahkan menggeser posisi Korea Selatan di mana kasus terinfeksi di sana 7.313.

Langkah karantina ini jelas memengaruhi seperempat populasi Italia yang berpusat di bagian utara Italia yang kaya akan pemberdayakan ekonominya.

Baca: Xi Jinping Puji Negaranya: Klaim Sukses Taklukkan Corona, Sempurna Perangi Kemiskinan

Di Lombardy, sistem kesehatan berada di bawah tekanan, di mana beberapa pasien terpaksa dirawat di koridor rumah sakit karena keterbatasan ruangan.

"Kami ingin menjamin kesehatan warga kami. Kami memahami bahwa langkah-langkah ini akan butuh pengorbanan, kecil atau besar," ujar Perdana Menteri Conte ketika ia mengumumkan karantina pada Sabtu malam.

Di bawah aturan baru itu, masyarakat tidak bisa bebas masuk atau keluar Lombardy, di mana Milan adalah kota utama.

Pembatasan yang sama juga berlaku untuk 14 provinsi lainnya, yaitu Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini, Pesaro dan Urbino, Alessandria, Asti, Novara, Verbano Cusio Ossola, Vercelli, Padua, Treviso, dan Venesia.

Kantor Luar Negeri Inggris melarang perjalanan ke area-area tersebut, kecuali perjalanan penting.

Beberapa transportasi masuk dan keluar dari daerah yang terkena dampak berlanjut pada hari Minggu.

Penerbangan masih berdatangan di bandara Malpensa dan Linate Milan, meskipun beberapa jadwal penerbangan dibatalkan.

Namun, maskapai nasional Italia Alitalia mengatakan akan menangguhkan semua operasi dari Malpensa mulai Senin.

Linate juga hanya akan melayani rute domestik.

Penerbangan internasional akan berlanjut dari dan menuju Roma.

Langkah Italia Mengkarantina Warganya Dipuji WHO

Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Italia karena telah melakukan "pengorbanan yang tulus" dengan memberlakukan pembatasan-pembatasan itu.

Hingga hari Minggu hanya sekitar 50.000 orang di Italia utara yang terkena dampak karantina.

Pekan lalu pemerintah mengumumkan penutupan semua sekolah dan universitas di seluruh negeri selama 10 hari.

Situasi Terkini Virus Corona di Berbagai Belahan Dunia

Dilaporkan BBC.com, jumlah pasien terinfeksi virus corona di seluruh dunia lebih dari 107.000, dengan sekitar 3.600 kematian.

Sebagian besar kematian terjadi di China.

Namun pada hari Minggu (8/3/2020), China melaporkan jumlah infeksi hari itu adalah yang terendah sejak Januari, mengindikasikan bahwa penyebaran virus corona di sana mulai melambat.

Iran, yang merupakan salah satu titik virus corona terburuk di luar China, kini telah mengonfirmasi 6.566 infeksi dan 194 kematian.

Namun, jumlah yang sebenarnya dikhawatirkan akan jauh lebih tinggi.

Dalam salah satu laporan pada hari Minggu, mengutip utusan pemerintah, disebutkan ada 200 kematian di provinsi Gilan utara, tetapi kabar itu kemudian ditarik.

Di Prancis, virus ini menyebar di kalangan anggota parlemen.

Dua lagi anggota Majelis Nasional dinyatakan positif virus corona, kata para pejabat, Minggu malam.

Total empat deputi telah terinfeksi.

Juga pada hari Minggu, Perancis melaporkan 1.126 kasus, yang merupakan peningkatan 19% dalam sehari.

Prancis menjadi negara kedua di Eropa dengan jumlah kasus virus corona terbanyak setelah Italia.

Pemerintah Prancis kini telah melarang pertemuan atau acara di mana pesertanya lebih dari 1.000 orang.

Di AS, lebih dari 470 orang telah didiagnosis dengan Covid-19, dengan jumlah kematian 21 orang.

Di antara negara-negara lain yang melaporkan peningkatan jumlah kasus adalah: Jerman (939); Spanyol (589); Inggris (273); Belanda (265).

Sementara itu, Albania, Bulgaria, Kolombia, Kosta Rika, Maladewa, Malta, dan Paraguay, semuanya melaporkan kasus pertama mereka.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas