Tak Bisa Terus Andalkan ATACMS , Kiev Akan Miliki 'Rudal Rakyat' Penghancur Moskow
Rudal ini sedang dikembangkan untuk mampu mencapai ibu kota Rusia, Moskow dan sasaran lain di wilayah Rusia untuk dihancurkan.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina diam-diam sedang memproduksi massal salah satu rudal jelajah modernnya 'Trembita'.
Rudal ini diproyeksikan bakalan memenuhi gudang senjata Kiev untuk melengkapi atau menggantikan peran rudal ATACMS buatan Amerika Serikat atau Storm Shadow/SCALP buatan Inggris/Prancis.
Rudal ini sedang dikembangkan untuk mampu mencapai ibu kota Rusia, Moskow dan sasaran lain di wilayah Rusia untuk dihancurkan.
Baca juga: Sebagian Besar Wilayah Pokrovsk dan Kurakhovo Telah Dikuasai Rusia
Dikutip Ukrainska Pravda dari The Economist, insinyur sukarelawan yang membuat rudal ini menyebutkan pengembangannya telah mencapai pengujian tahap akhir, dan segera diproduksi massal.
Nama Trembita sendiri diambil dari nama sejenis terompet Alpen yang terbuat dari kayu. Trembita adalah alat musik rakyat Ukraina yang umum di kalangan penduduk dataran tinggi Ukraina, Hutsul, yang tinggal di Ukraina bagian barat
Rudal Trembita merupakan rudal jelajah modern yang menggunakan pembuatan ulang mesin jet pulsa yang pertama kali digunakan pada bom V-1 Jerman pada tahun 1944.
Model dasar rudal tersebut dapat menempuh jarak 200 km dengan kecepatan 400 km/jam, tetapi para insinyur kini tengah mengerjakan versi yang lebih baik yang mampu mencapai Moskow.
Meski sekarang AS, Inggris/Prancis terus memasok rudal jarak jauh mereka yaitu ATACMS dan Storm Shadow/SCALP, akan tetapi bisa jadi bantuan senjata itu bisa berhenti karena berbagai hal.
"Tidak pasti berapa lama Ukraina dapat mengandalkan bantuan militer asing yang besar. Oleh karena itu, Trembita, yang merupakan salah satu dari beberapa proyek rudal yang diharapkan negara tersebut akan memicu kebangkitan kembali industri dalam negerinya."
Rudal tersebut tengah dikembangkan dengan fokus pada biaya rendah dan mobilitas tinggi. Hasilnya, Trembita akan mampu secara efektif menguras pertahanan udara musuh.
Satu rudal dengan hulu ledak 20-30 kg hanya berharga 15.000 dolar AS atau setara Rp234 juta per unitnya. Sedangkan untuk versi umpan dibanderol 3.000 dolar AS atau Rp48 juta.
"Namun Ukraina masih butuh waktu, yang mungkin terbatas. Seorang pejabat keamanan senior mengatakan negara itu setidaknya butuh waktu satu tahun lagi untuk memproduksi rudal dalam jumlah, jangkauan, dan kemampuan yang akan mengancam Rusia secara serius."
Baca juga: Pasukan Ukraina Terusir dari Gedung-gedung Tinggi Kurakhovo, Kini Hanya Duduki Zona Industri
Pengembangan Trembita dilakukan sebagai respons terhadap keterbatasan kemampuan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh asing.
Sebagian besar serangan terkonsentrasi di dekat garis depan, yang memungkinkan pasukan Rusia merasa relatif aman.
Trembita dirancang untuk mengubah situasi ini dengan menyediakan solusi yang murah dan efektif untuk menyerang target strategis di belakang Rusia.
Pada bulan Mei 2023, para insinyur dari biro desain sukarelawan PARS dan sukarelawan dari LSM Vidsich (Lawan) dilaporkan tengah mengembangkan rudal tempur Trembita dengan jangkauan 140 km. Para relawan ingin meluncurkan produksi suku cadang dan komponen rudal di bengkel-bengkel garasi di seluruh Ukraina.
Ukraina tengah memajukan program pengembangan rudalnya dengan rencana untuk memproduksi 3.000 rudal pada akhir tahun 2025, pada tanggal 23 Desember.
Proyek utama dalam upaya ini adalah Trembita, yang sering disebut sebagai "rudal rakyat" karena keterjangkauan dan efisiensinya.