Virus Corona di Italia, Korban Jiwa Meningkat Tiga Kali Lipat hingga Seperempat Penduduk Dikarantina
Virus corona atau covid-19 di Italia, korban meninggal meningkat tiga kali lipat yakni 366 orang, ini merupakan angka kematian tertinggi setelah China
Penulis: Rica Agustina
Editor: bunga pradipta p
Penerbangan internasional masuk dan keluar dari Bandara Malpensa Milan telah ditangguhkan.
Akibatnya sektor manufaktur hingga pariwisata di Italia mengalami kerugian.
Benarkah Virus Corona Covid-19 Mati di Cuaca Panas? Ini Kata Peneliti
Virus corona atau Covid-19 telah menyebar di berbagai penjuru dunia.
Tak kenal tempat, virus itu mampu menginfeksi orang dengan berbagai cuaca.
Sebelumnya beredar bahwa virus corona tak bisa hidup di tempat yang memiliki suhu atau cuaca panas.
Namun tak sedikit pula kasus ditemui di beberapa negara dingin seperti di Eropa.
Baca: Italia Isolasi 16 Juta Warga Terkait Virus Corona, 1.239 WNI Terpantau Aman
Bagaiaman kata peneliti?
Tim dari Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, ibukota provinsi Guangdong China selatan, melakukan penelitian untuk menentukan bagaimana penyebaran virus corona dipengaruhi oleh perubahan musim dan suhu.
Hasil penelitian diterbitkan pada bulan Februari tetapi belum ditinjau lebih lanjut.
Hasil laporan menyatakan bahwa panas memang mengubah perilaku virus.
"Suhu bisa secara signifikan mengubah transmisi Covid-19," tulis keterangan penelitian dikutip dari mothership.sg.
“Dan mungkin ada suhu yang membuat virus bisa cepat menular."
Baca: Benarkah Virus Corona Covid-19 Mati di Cuaca Panas? Ini Kata Peneliti
Analisis menemukan bahwa jumlah kasus naik bersamaan dengan suhu rata-rata hingga puncak 8,72 derajat Celcius C dan kemudian menurun.
"Negara dan wilayah dengan suhu yang lebih rendah mengadopsi langkah-langkah paling ketat".
"Virus sangat sensitif terhadap suhu tinggi".
(Tribunnews.com/R Agustina/Facundo Chrysnha Pradipha)