TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang wanita yang ditemukan tewas bunuh diri tahun 2018 akhirnya terungkap.

Natasha White (34) memilih akhiri hidupnya secara bunuh diri di rumahnya, Manchester.

Natasha White mengakhiri hidupnya setelah melakukan pinjaman gaji pada Agustus 2018.

Seorang pekerja di Manchester Metropolitan University ini ditemukan tak bernyawa oleh sahabatnya sendiri.

Orang Tua Natasha White yang curiga akan kematian sang anak pun mengusut penyebab putrinya tewas bunuh diri.

Langkah ini tak lain karena sang ayah, David terkejut mendapatkan kiriman tagihan dari Barclays Bank milik putrinya.

Pada catatan pengeluaran yang diterima keluarga, Natasha White telah menghabiskan lebih dari 1.000 Euro atau sekitar Rp 16,3 juta uang setiap bulannya.

Baca: Reaksi Siswi SMP Setelah Membunuh Bocah 6 Tahun, Tenang & Sempat Update Status, Tetangga Heran

Baca: Situs Judi Jadi Sponsor Resmi Formula 1 di Asia

Sementara gaji yang dia terima adalah Rp 1.900 Euro atau Rp 31 juta.

Lebih dari setengah gaji yang dia terima telah dihabiskan untuk beberapa perusahaan.

Setelah ditelurusi, Natasha White ternyata telah kecanduan judi online.

Wanita berusia 34 tahun tersebut terbukti mengikuti permainan kasino online sejak tahun 2017.

Menurut fakta persidangan yang dilaporkan Daily Mail pada Minggu (8/3/2020) waktu setempat, Natasha White telah habiskan lebih dari 20 ribu Euro atau setara Rp 327,5 juta setelah 12 bulan.

Natasha White telah kecanduan judi online, hingga mempertaruhkan Rp 500 ribu per hari untuk bertaruh di aplikasi judi online.

Baca: Gara-Gara Minuman Keras, Hendrik Sayat Leher Rekannya Sendiri

Utang yang menumpuk membuat Natasha White mencari pinjaman gaji.

Sayangnya, masalah finansial ini dipendam sendiri oleh Natasha White hingga dia memilih mengakhiri hidupnya.

Pihak keluarga menuntut tiga perusahaan yang tercatat di dalam rekening milik Natasha White.

Menurut keluarga, Natasha tidak akan terpengaruh pada judi online jika tidak melihat iklan di portal media sosial.

Orang tua Natasha White, David dan Jan menuntut keras tindakan industri taruhan.

Mereka ingin bank berbuat lebih banyak untuk melindungi orang-orang yang terseret kerugian karena kasino online.

Pada Maret 2020 ini, Komisi perjudian telah memberikan sanksi terhadap tiga perusahaan tersebut.

Dikutip dari Daily Mail, pihak judi online yang berhubungan dengan Natasha White telah melanggar aturan dan gagal melindungi penjudi bermasalah.

Beberapa iklan menyesatkan atau click bait juga diberatkan perusahaan.

Satu di antara perusahaan tersebut didenda hampir 6 juta Euro atau sekitar Rp 100 juta atas kelalaian ini.

Mereka dianggap tak bisa memenuhi aturan tentang 'tanggung jawab sosial'.

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri, ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi memerlukan untuk menghindari tindakan bunuh diri.

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)