Dokter di Italia Pilih Selamatkan Pasien Corona yang Muda dan Sehat
Karena fasilitas yang kurang, para dokter di Italia terpaksa memilih pasien yang lebih muda dan sehat untuk diselamatkan.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Italia telah mengisolasi seluruh warganya karena wabah virus Corona pada Senin (9/3/2020) lalu.
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte.
Dalam konferensi pers, Conte mengatakan telah mengunci seluruh wilayah Italia, yang sebelumnya hanya diterapkan di Italia bagian Utara.
"Semua zona merah kini diperluas ke semua wilayah teritori nasional," ujar Conte, dikutip dari CNN.
Kini, 12.462 orang telah terinfeksi hingga Kamis (12/03/2020).
Baca: Italia Tutup Semua Toko, Kecuali Penjual Makanan dan Apotek untuk Lawan Virus Corona
Baca: Bek Juventus asal Italia, Daniele Rugani, Dikabarkan Positif Terjangkit Virus Corona COVID-19
Sebanyak 827 orang meninggal dunia atas wabah Covid-19.
Penyebaran virus Corona di Italia pun semakin meningkat.
Dikutip dari Guardian, seluruh Lombardy, termasuk Milan, dan 14 provinsi di wilayah utara adalah yang paling parah terkena dampak.
Negara mencatat kenaikan tertinggi di Lombardy, dengan kenaikan tertinggi dalam sehari akibat Covid-19.
Di sana, rumah sakit setempat mulai kehabisan tempat tidur.
Pasokan medis yang semakin menipis pun memaksa dokter untuk membuat pilihan yang semakin sulit.
Rumah sakit berjuang untuk menambah jumlah tempat tidur yang tersedia di unit perawatan intensif.
Politico melaporkan, beberapa telah menutup seluruh bangsal untuk hanya menggunakannya pada penderita virus Corona yang telah parah.
Ada pula rumah sakit yang telah mengubah ruang operasi menjadi unit perawatan intensif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.