Dokter di Italia Pilih Selamatkan Pasien Corona yang Muda dan Sehat
Karena fasilitas yang kurang, para dokter di Italia terpaksa memilih pasien yang lebih muda dan sehat untuk diselamatkan.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
Para dokter bekerja tanpa henti untuk menangani rekan-rekan mereka yang turut terinfeksi virus Corona.
Peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang berbanding terbalik dengan fasilitas medis pun membuat para dokter menemui pilihan sulit.
Mereka menghadapi situasi di mana mereka harus terpaksa memilih siapa yang mendapatkan tempat tidur dan respirator.
Dengan kata lain, para dokter harus memilih siapa pasien yang lebih diutamakan.
"Kita harus memilih siapa yang akan dirawat," kata seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit terbesar di Milan.
Sang dokter menambahkan, Lombardy memiliki sekitar 900 tempat tidur yang tersedia untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Namun, di beberapa provinsi, terutama di Bergamo, Lodi dan Pavia, rumah sakit benar-benar penuh.
Oleh karena itu, para dokter di Italia memberikan keputusan.
Luigi Riccioini, seorang ahli anestesi dan kepala komite etika di Siiarti, Italian Society of Anesthesia, Analgesia, Resuscitation and Intensive Care, menjawabnya.
Riccioini turut menulis pedoman baru tentang bagaimana memprioritaskan pengobatan pasien virus Corona di rumah sakit.
Hasilnya, para dokter memprioritaskan pasien yang lebih muda dan sehat daripada pasien yang lebih tua atau memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Pasalnya, pasien yang lebih muda dan sehat dianggap memiliki peluang terbesar untuk bertahan hidup.
"Kami tidak ingin membeda-bedakan," kata Riccioini.
"Kami menyadari, tubuh pasien yang sangat rapuh tidak dapat mentolerir perawatan tertentu dibandingkan dengan orang yang sehat," sebutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.