Virus Corona Mewabah, China Diwarnai dengan Tumpukan Limbah Medis
Lebih dari 20 kota berjuang untuk membuang limbah dengan aman bersama-sama. Bahkan di Wuhan memproduksi lebih dari 240 ton sehari.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 20 kota berjuang untuk membuang limbah dengan aman bersama-sama.
Wuhan, kota yang menjadi pusat wabah Covid-19, yang paling parah terkena dampaknya.
Bahkan di Wuhan memproduksi lebih dari 240 ton sehari yang memaksa pihak berwenang untuk menggunakan fasilitas pengolahan limbah medis bergerak.
Pasalnya, sudah lebih dari 20 kota di daratan Cina telah dipenuhi dengan limbah medis.
Bahkan di Wuhan, pusat wabah Covid-19, menghasilkan hingga enam kali lebih banyak limbah medis dari biasanya.
Hingga kini, fasilitas pengolahan limbah medis di 28 kota lain bekerja dengan beban penuh.
Baca: Kasus Corona Pertama di Dunia Ditelusuri, Terpapar 17 November 2019
Hal itu dikatakan oleh Kementerian Ekologi dan Lingkungan pada konferensi pers hari Rabu (11/3/2020).
Rumah sakit di Wuhan, rumah bagi 11 juta orang dan 80 persen dari mereka yang meninggal akibat Covid-19, menghasilkan lebih dari 240 ton limbah medis setiap hari selama puncak wabah.
Hal yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan 40 ton sebelum epidemi terjadi, kata Zhao Qunying, Kepala Kantor Darurat Kementerian, yang melansir dari South China Morning Post.
Pemerintah pusat telah menggelar 46 fasilitas pengolahan limbah medis bergerak ke kota.
Mereka pun telah membangun pabrik baru dengan kapasitas 30 ton dalam waktu 15 hari, kata Zhao.
“Kami juga telah meningkatkan fasilitas yang mengolah limbah berbahaya (untuk mengolah limbah medis sekarang)” katanya.
Baca: Ahli di China Sebut Pandemi Virus Corona akan Mereda Juni 2020
Langkah-langkah ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengolahan limbah kota dari 50 ton per hari menjadi lebih dari 263 ton.
Wabah ini telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang dan menewaskan lebih dari 3.000 orang di Cina, dan telah menyebar ke lebih dari 100 negara.