Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus Corona Mewabah, China Diwarnai dengan Tumpukan Limbah Medis

Lebih dari 20 kota berjuang untuk membuang limbah dengan aman bersama-sama. Bahkan di Wuhan memproduksi lebih dari 240 ton sehari.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Virus Corona Mewabah, China Diwarnai dengan Tumpukan Limbah Medis
Foto: Xinhua
Limbah medis di kampus barat Rumah Sakit Union Wuhan. 

Zhao tidak merinci kota-kota lain mana yang kelebihan beban atau mendekati kapasitas penuh.

Tetapi kemampuan pengolahan limbah medis yang tidak memadai telah menjadi masalah lama di Tiongkok.

Lebih dari 2 juta ton limbah medis diproduksi pada tahun 2018, menurut Biro Statistik Nasional.

Tetapi 76 kota tidak dapat mengolahnya tepat waktu, Hu Longhua, dari pusat pengelolaan limbah dan bahan kimia kementerian, mengatakan pada sebuah forum tahun lalu.

Saat dunia termasuk Indonesia sedang panik corona, kini intelijen Israel bongkar rahasia China terkait virus corona yang selama ini ditutupi.
Saat dunia termasuk Indonesia sedang panik corona, kini intelijen Israel bongkar rahasia China terkait virus corona yang selama ini ditutupi. (Xinhua/Xiongci)

Baca: 7 Hal Penting tentang Virus Corona: Penyebaran dan Perlindungan

Sementara pemerintah menyarankan semua orang memakai topeng di tempat-tempat umum untuk menampung penyebaran virus, sebab penggunaannya telah menambah tumpukan limbah medis untuk dibuang.

Pabrikan China memproduksi sekitar 116 juta sehari pada akhir bulan lalu.

Hal itu meningkat 12 kali lipat dari awal Februari, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, badan perencanaan ekonomi utama negara itu.

Berita Rekomendasi

Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang dihancurkan setiap hari, tetapi persediaan masih terbatas karena sebagian besar penduduk di seluruh negeri hanya dapat membeli dalam jumlah terbatas dari pemerintah pada waktu yang ditentukan.

"Yang dihasilkan oleh rumah sakit diperlakukan sebagai limbah medis."

"Yang sering pergi ke tempat pembuangan sampah atau untuk pembakaran setelah sterilisasi," ujar Liu Lifeng, wakil kepala departemen pengembangan kota dari Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan, mengatakan kepada konferensi.

Yang lain dikumpulkan secara terpisah dari yang dianggap sakit, sementara yang lain diperlakukan sebagai limbah rumah tangga.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas