Seluruh Masjid di Singapura Ditutup Hingga 26 Maret, Adzan dan Dakwah akan Disiarkan secara Daring
Namun, masjid tetap akan melakukan adzan dan membuat konten dakwah secara online untuk jemaah
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Semua masjid di Singapura akan ditutup hingga 26 Maret 2020 menyusul wabah virus corona atau Covid-19.
Seperti dilaporkan Straits Times yang dilansir Tribunnews.com, perpanjangan penutupan 70 masjid di Singapura itu diumumkan oleh Dewan Agama Islam Singapura (Muis) hari ini (16/3/2020).
Dengan adanya penutupan ini, artinya, hingga Kamis mendatang, ibadah salat, termasuk salat 5 waktu dan salat Jumat pada 20 Maret, tidak akan diadakan di masjid.
Namun, masjid tetap akan melakukan adzan dan membuat konten dakwah secara online untuk jemaah.
Baca: Singapura Bersiap 30 Hari ke Depan, Kebijakan Baru Cegah Virus Corona
Ketika nantinya masjid dibuka kembali, Muis berkata pengawalan ekstra akan dilakukan untuk meminimalisasi penularan virus corona.
Kebijikan itu berupa pemeriksaan suhu tubuh jemaah, memulangkan mereka yang sakit dan meminta jemaah untuk membawa sajadah sendiri.
Dewan Agama Islam berkata perpanjangan penutupan masjid ini berdasarkan petimbangan adanya warga Singapura yang terkena virus corona setelah mereka menghadiri tabliq akbar yang diikuti 10 ribu orang di Kuala Lumpur.
Setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan (Depkes), Muis meyakini risiko pembentukan klaster besar, dari antara 90 atau lebih peserta Singapura, tetap ada.
Baca: Isi Pidato Lengkap PM Singapura Lee Hsien Loong soal Virus Corona
"Mengingat hal ini, Muis menerima rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk memperpanjang penutupan masjid kami selama sembilan hari hingga 26 Maret, demi menyelesaikan satu periode inkubasi untuk memutus siklus penularan," katanya.
Muis juga mengatakan bahwa durasi penutupan dapat diubah, tergantung pada kondisi terbaru penularan Covid-19.
Sebelumnya, 70 masjid di Singapura ditutup sejak Jumat lalu selama 5 hari untuk dilakukan pembersihan.
Muis mengatakan akan kembali meninjau situasi pada hari Senin (16/3/2020).
Setidaknya lima warga Singapura yang menghadiri pertemuan Masjid Selangor antara 27 Februari dan 1 Maret lalu terkonfirmasi terjangkit corona.
Tetapi sebelum mereka dipastikan terinfeksi, mereka telah lebih dulu mengunjungi 10 masjid pada sekitar tanggal 3 hingga 11 Maret, kata Muis.