Perusahaan Jerman CureVac Konfirmasi Tak Menerima Tawaran Trump Soal Paten Eksklusif Vaksin Corona
Perusahaan farmasi Jerman, CureVec menegaskan tidak menerima tawaran apa pun dari Donald Trump terkait tawaran paten eksklufif vaksin corona.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan farmasi Jerman, CureVac menegaskan tidak menerima tawaran apa pun dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tawaran paten eksklufif vaksin corona.
Wakil CEO CureVac, Franz-Wener Haas angkat bicara pada Selasa (17/3/2020).
Ia menegaskan tidak ada tawaran seperti yang diberitakan, baik dari Trump mau pun organisasi pemerintah untuk mengambil alih perusahaan.
Atau membuat slot cadangan produksi vaksin secara eksklusif untuk pasar Amerika Serikat.
Dilansir Politico, perusahaan yang berbasis di Tübingen pada Minggu dan Senin menolak laporan yang menyebut Donald Trump tengah mengupayakan hak eksklusif perusahaan yang mengembangkan vaksin corona.
Dalam konferensi pers, Haas gagal menjelaskan mengapa menteri senior Jermah menginformasi tawaran semacam itu.
Ia juga mempertanyakan mengapa investor utama perusahaan, Dieter Hopp menyebut daia telah diinformasikan tentang tawaran AS kemudian menolaknya.
Baca: Upaya Donald Trump Amankan Vaksin Corona Secara Eksklusif Hanya untuk AS
Baca: ‘Perlombaan Global’ Vaksin Corona: AS Siap Uji Coba, China Kembangkan 9 Vaksin
Baca: Sepenting Apa Tubuh Memerlukan Vaksin Influenza? Pas untuk Cegah Virus Corona? Ini Kata Dokter
Sebelumnya, Hopp mengatakan bahwa tidak mungkin perusahaan jerman mengembangkan vaksin dan digunakan secara eksklusif di AS.
Hopp menambahkan, Trump berbicara dengan perusahaan dan mereka mengatakan kepadanya.
"Bertanya kepada saya, apa yang saya pikirkan? Saya segera tahu, bahwa ini tidak mungkin," tambah Hopp.
CureVac Terima Pinjaman 80 Juta Euro
Disamping kontradiksi laporan tentang minat Trump terhadap CureVac, tentu saja menguntungkan pendanaan perusahaan.
Pada Senin (16/3/2020), Komisi Eropa mengumumkan bahwa CureVac akan menerima pinjaman 80 juta euro.
Pinjaman tersebut untuk meningkatkan pengembangan dan produksi vaksin terhadap virus corona di Eropa.
Lebih lanjut, Presiden Komisi Ursula Von der Leyen mengatakan, dia berharap vaksin melawan virus corona dapat siap dipasarkan pada musim gugur.
Namun, para ahli kesehatan masyarakat memperkirakan akan butuh satu tahun atau lebih menyelesaikan uji klinis dan membuat vaksin tersedia luas.
Haas mengatakan, teknologi vaksinasi yang sedang dikembangkan saat ini juga membantu melawan virus lain di masa depan.
Baca: Vaksin Covid-19 Diuji Cobakan ke Manusia, 4 Relawan Disuntik dengan Dosis Berbeda
Baca: Empat Relawan AS Uji Vaksin Virus Corona Pertama
Baca: Vaksin untuk Corona Ditemukan, 45 Sukarelawan Akan Dijadikan Objek Uji Coba
Perusahaan CureVac memperkirakan itu bisa membuat sekira satu miliar dosis.
Meskipun jadwal untuk output belum jelas.
Mariola Fotin-Mleczek, chief Technology Officer CureVac mengatakan perusahaan optimis tentang peluncuran vaksin corona.
"Secepatnya dan dalam jumlah besar," kata Mariola.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.