Kasus Pemukulan di Klub Malam Ikebukuro Tokyo Pernah Dialami WNI di Jepang 7 Tahun Lalu
Seorang manajer di klub malam kabaret Ikebukuro Tokyo ditangkap polisi, Rabu (18/3/2020). Kasus ini mirip dengan kasus pemukulan WNI 7 tahun lalu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang manajer di klub malam kabaret Ikebukuro Tokyo ditangkap polisi, Rabu (18/3/2020). Kasus ini mirip dengan kasus pemukulan WNI 7 tahun lalu di Jepang.
"Tersangka Masashi Shoji (34), manajer klub malam dan dua orang lainnya telah ditangkap polisi Jepang kemarin di Ikebukuro," papar sumber Tribunnews.com, Kamis (19/3/2020).
Shoji melakukan penipuan, modusnya menagih tamu klub malam dengan harga melangit (bottakuri).
Janjinya 5.000 yen satu jam namun kemudian ditagih 70.000 yen per jam.
Selain itu tamu juga dipukuli dan ditentang wajahnya dan terluka hingga dirawat di rumah sakit selama dua minggu.
Baca: Dikasih Hadiah Ultah Oleh Billy dan Fitri Salhuteru, Nikita Mirzani Meringis Kesakitan di Kamar
Baca: Kemenag Pastikan Persiapan Haji 2020 di Arab Saudi dan Indonesia Tetap Berjalan
Kedua korban lelaki usia 40 tahunan juga dirampok. Uang tunai lebih dari 50.000 yen diambil dari dompet tamu.
Juga uang dari debit card tamu diambil 400.000 yen.
Kejadiannya Desember 2019 lalu.
Keduanya yang ditangkap bersama Masashi Shoji, mantan manajer klub kabaret di Ikebukuro, Tokyo.
Tentang klub malam tersebut, sekitar 20 laporan telah masuk ke Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo selama setahun terakhir ini dan klub malam tersebut kini telah ditutup.
Menanggapi penyelidikan polisi, Shoji hanya berdiam saja, tak mau berkomentar apa pun.
Kasus tersebut sangat mirip dengan korban WNI usia 30 tahun dari Surabaya berinisial IY yang bertengahan Agustus 2013 bermain ke klub malam di Kabukicho Shinjuku.
Pulang atau saat ke luar dari klub malam ditagih bayaran tinggi dan dia tak mau bayar.
Baca: Presiden Instruksikan Sri Mulyani Beri Intensif Petugas Medis yang Tangani Corona
Baca: Waspadai Cara Penularan Virus Corona, Jadi Alasan Penting Harus Jaga Jarak atau Social Distancing
Akibatnya korban dipukuli hingga tak sadarkan diri cukup lama dan masuk rumah sakit.
Korban kemudian kembali ke Indonesia Desember 2013 masih dalam keadaan sedikit lumpuh.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com