Pria India Tak Terima Diberi Hand Sanitizer Urin Sapi: Tangan Saya Berbau Aneh
Seorang warga India pada Senin (16/3/2020) lalu mengajukan keluhan ke polisi, lantaran tangannya disemprot dengan urin sapi (gaumutra) di Kuil SKCON.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Raju lalu menanyakan kecurigaannya ini dan urin sapi telah dikonfirmasi oleh petugas keamanan tersebut.
Baca: Sebelum Pulang, Jamaah Ijtima Asia di Gowa Akan Dikarantina untuk Memastikan Tak Terpapar Corona
Baca: Kondisi Dokter Handoko Gunawan Rawat Pasien Corona di Usia 80 Tahun, Kini dalam Penanganan Medis
"Saya merasa keberatan dan harusnya mereka bilang itu urin sapi dan melakukannya atas persetujuan saya."
"Bahkan ada seorang wanita lansia pengikuti Kuil ISKCON yang mengatakan kepada mereka, tidak seharusnya melakukan itu tanpa persetujuan," cuit Raju pada Twitter pribadinya.
Raju tidak bisa tinggal diam, dia mantap mengajukan peristiwa ini sebagai tindak pidana.
Bahkan dia tidak segan-segan merekrut kuasa hukum, Matthew Antony untuk mewakilinya.
"Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia dan kriminal karena menyempotkan kotoran hewan pada seseorang," jelas Raju.
"Saya sangat menentang ini karena bertentangan dengan paham keilmuan dan menyerang harga diri saya."
"Saya melihat ini sebagai masalah sosial yang mempengaruhi ratusan orang yang berkunjung ke sana," ungkapnya.
Sementara itu anggota kuil, Sura Das mengatakan pengunjung kuil akan diberikan hand sanitizer berbasis sabun.
"Ayurveda menunjukkan bahwa gaumutra adalah sanitizer yang terbaik dan kami menjualnya di toko kami," jelasnya merujuk pada urin yang digunakan untuk cairan pembersih tangan.
"Ada banyak orang yang datang ke kuil ini, jadi kami tidak bisa khusus menggunakannya," tutup Sura.
Pemberian hand sanitizer di beberapa tempat umum merupakan salah satu tindak pencegahan Covid-19.
Menurut catatan The Wuhanvirus, Kamis (19/3/2020), India telah mengantongi 155 kasus virus corona.
Sedangkan sampai saat ini sudah ada tiga orang di India yang meninggal akibat wabah mematikan asal Wuhan, China ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)