Hubei Buka Larangan Perjalanan, Hong Kong Pulangkan 500 Warga Terdampar
Sekitar 500 warga Hong Kong yang terdampar di Provinsi Hubei China akhirnya bisa kembali ke rumahnya pada Rabu (25/3/2020) dan Kamis mendatang.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 500 warga Hong Kong yang terdampar di Provinsi Hubei China dipastikan bisa kembali ke rumahnya pada Rabu (25/3/2020) dan Kamis (26/3/2020) besok.
Pasca dibukanya kembali larangan penerbangan, para warga Hong Kong ini bisa bebas bergerak dan pulang ke kampung halamannya.
Pemerintah Hong Kong mengirimkan empat pesawat carter yang dialokasikan ke sejumlah titik.
Melansir SCMP, kloter pertama Rabu (25/3/2020) ini, ada 285 orang yang sudah terdaftar.
Baca: Pemecatan Massal Terjadi Akibat 234 Orang di 2 Penjara Luar Provinsi Hubei Terjangkit Virus Corona
Baca: Tidak Hanya Wuhan, Kini China Mengisolasi 58 Juta Jiwa di Provinsi Hubei
Lebih dari 200 orang itu diangkut menggunakan dua pesawat sekaligus.
Para warga Hong Kong di kloter pertama ini berasal dari sejumlah daerah di Hubei, kecuali Kota Wuhan yang baru saja melonggarkan lockdown.
Kabar ini lantas memicu kritik baru terkait waktu yang dibutuhkan untuk memulangkan para warga Hong Kong ini.
Meski sudah bebas bergerak di Hubei, namun untuk keluar dari provinsi itu dibutuhkan bukti yang menunjukkan negatif Covid-19 selama dua minggu terakhir.
Bukti 'kode hijau' inilah yang tidak dimiliki warga Hong Kong di Hubei.
"Setelah lockdown, kode hijau masih diperlukan untuk melakukan perjalanan."
"Pertama-tama akan memerlukan kartu identitas warga negara daratan China untuk mendaftar," kata Patrick Nip Tak-kuen, menteri urusan dalam negeri.
"Wuhan masih dikunci sampai April, dan tidak ada penerbangan keluar dari Wuhan, jadi membawa orang-orang yang terdampar di sana selama berbulan-bulan pulang sangat penting," tambahnya.
Baca: 217 Tim Medis Diterjunkan untuk Tangani Corona, Lebih dari 25 Ribu Tenaga Medis Dikirim ke Hubei
Baca: Corona Terkendali, China Segera Cabut Status Lockdown di Kota Wuhan pada 8 April
Nip mengatakan di antara 500 orang yang terdaftar untuk empat penerbangan, seperempat diantaranya berusia remaja sampai anak-anak.
Nip juga mengungkapkan pada Jumat (20/3/2020) lalu ada satu warga Hong Kong yang meninggal di Wuhan karena terjangkit Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.