Enam Perfektur di Jepang Belum Terpapar Covid-19
Hingga Rabu (25/3/2020) kemarin, hanya ada enam perfektur di Jepang yang diketahui belum ada korban positif terinfeksi Covid-19.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga Rabu (25/3/2020) kemarin, hanya ada enam perfektur di Jepang yang diketahui belum ada korban positif terinfeksi Covid-19.
"Perfektur itu masing-masing Iwate, Yamagata, Toyama, Shimane, Tottori, dan Kagoshima. Selain penduduknya sedikit, mereka kemungkinan memiliki kesadaran tinggi untuk bersih-bersih, pendidikan yang tinggi pula serta tanggap mengantisipasi virus tersebut," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (26/3/2020).
Sementara korban terbanyak ada di Tokyo (213) yang sebelumnya berada di bawah Hokkaido yang kini hanya 167 korban terinfeksi.
Lalu Aichi (154), Osaka (142), Hyogo (119), Kanagawa (84), Saitama (58) dan sebagainya.
Akibat pertambahan yang sangat cepat dan drastis itulah Gubernur Tokyo Yuriko Koike akhirnya menetapkan Siaga Satu kepada warga Tokyo dan 23 wilayah (nijusankyu).
Jumlah korban virus corona saat ini di Jepang sebanyak 1.264 orang dan yang meninggal mencapai angka 55 orang.
Baca: Mewah Bak Istana, Ternyata Segini Tagihan Listrik Rumah Anang Hermansyah & Ashanty, Sule Sampai Syok
Baca: Nagita Slavina Hiasi Kamarnya dengan Lilin Aromaterapi Seharga 2 Juta
Bentuk Satgas
Setelah sempat mereda, kini risiko penyebaran virus corona atau Covid-19 kembali meningkat lagi membuat pemerintah Jepang akhirnya membentuk Satuan Tugas (Satgas).
Diketahui meningkatnya risiko penyebaran covid-19 ini dikarenakan banyak masyarakat khususnya Tokyo dan Osaka yang berkeliaran di luar rumah pada minggu lalu. Bahkan sampai mabuk di jalan-jalan.
"Pagi ini kami melaporkan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa risiko virus corona kembali semakin tinggi. Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Abe memerintahkan pembentukan "Satuan Tugas" berdasarkan Undang-Undang Tindakan Khusus. Jika kondisi terpenuhi, "deklarasi darurat" akan dimungkinkan," ungkap Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, Kamis (26/3/2020).
Namun, pejabat pemerintah telah menekankan tidak segera mempertimbangkan untuk mengeluarkan deklarasi.
"Meskipun demikian kami tidak segera mempertimbangkan untuk mengeluarkan deklarasi," kata Menteri Kato.
Baca: Densus 88 Amankan 5 Terduga Teroris di Batang, 1 Ditembak Mati Karena Serang Petugas
Baca: Luna Maya Kirim Bantuan Makanan Gratis untuk Petugas Medis yang Perangi Corona
Meskipun demikian sumber Tribunnews.com mengungkapkan, hal itu hanya langkah untuk segera bisa mematikan penyebaran infeksi lebih lanjut, apabila deklarasi darurat memang harus diterapkan.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com