Lockdown di India yang Bikin Sengsara Rakyat Kecil
Kekacauan terjadi di India, ketika lockdown belum sampai seminggu diterapkan di Negeri "Bollywood".
Editor: Hasanudin Aco
Di Terminal Bus Anand Vihar yang berada di Timur New Delhi misalnya.
Pada Minggu (29/3/2020) kemarin, kerumunan orang sudah mengantre untuk melewati detektor logam dan masuk ke terminal untuk bisa menyebrang ke Uttar Pradesh.
Banyak pria yang melakukan perjalanan itu hanya memakai sandal jepit.
Beberapa relawan dari Rashtriya Swayamsevak Sangh atau kelompok nasionalis Hindu tampak sibuk membagikan masker dan roti yang dibungkus koran untuk para pemudik ini.
Para pekerja yang pulang kampung ini membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik yang biasa digunakan untuk wadah semen.
Sementara para wanita membawa bayi mereka yang digendong dengan kain sari.
"Tidak ada bantuan pemerintah yang hadir di sini. Kami malah membagikan makanan gratis," kata Rajesh Singh, salah satu relawan.
Kekacauan ekonomi
Pemberlakuan lockdown di India menimbulkan kekacauan ekonomi.
Para pekerja migran yang mengandalkan hidup dari pendapatan harian di sektor informal terpaksa mudik ke kampung halaman karena tak sanggup membayar sewa kontrakan.
Dilansir dari SCPM, Senin (30/3/2020), lockdown India menyebabkan puluhan ribu orang, sebagian besar pekerja harian, kehilangan pendapatan harian mereka karena sama sekali tak ada pemasukan setelah tak ada yang bisa dikerjakan di kota.
Lantaran tak sanggup membayar sewa tempat tinggal, banyak dari mereka meninggalkan kota-kota besar seperti New Delhi.
Kondisi ini malah berpotensi meningkatkan perjalanan para pekerja informal yang akhirnya memilih pulang kampung di tengah imbauan agar warga tetap di dalam rumah.
"Ribuan pekerja perantauan terpaksa meninggalkan rumah kontrakan mereka karena mereka tidak mampu membayar sewa. Penting bagi pemerintah untuk campur tangan dan segera memberi mereka bantuan uang sewa," kata anggota parlemen pemimpin partai oposisi Rahul Gandhi dalam suratnya kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.