Lockdown di India yang Bikin Sengsara Rakyat Kecil
Kekacauan terjadi di India, ketika lockdown belum sampai seminggu diterapkan di Negeri "Bollywood".
Editor: Hasanudin Aco
![Lockdown di India yang Bikin Sengsara Rakyat Kecil](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/india-berlakukan-lockdown-ribuan-pekerja-migran-berusaha-mudik_20200329_230226.jpg)
Secara terpisah, Modi sendiri mengaku tak punya pilihan lain selain menerapkan langkah lockdown agar virus corona tak semakin menyebar.
Lockdown memang dianggap cara efektif membatasi ruang gerak penyebaran wabah corona, namun di sisi lain menimbulkan masalah ekonomi pada seperempat populasi India yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Para pekerja yang merantau ke kota yang terkena dampak antara lain pengemudi becak, pedagang keliling dan kaki lima, pembantu rumah tangga, dan pekerja informal lainnya yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi India.
Data resmi statistik India menyebutkan, kalau sektor informal menyumbang sekitar 85 persen dari semua lapangan pekerjaan yang ada di negara itu.
Perdana menteri minta maaf
Sebelumnya Perdana Menteri Narendra Modi meminta maaf ke publik karena ada kekacauan setelah dirinya menetapkan lockdown untuk jangka waktu tiga minggu demi melawan pandemi corona.
"Saya memohon maaf karena mengambil langkah-langkah ini sehingga menyebabkan kesulitan hidup Anda, terutama para warga miskin. Aku tahu beberapa dari kalian marah kepada saya. Tapi ini keputusan sulit untuk memenangi perang (melawan corona)," kata Modi dalam pidato yang disiarkan radio pemerintah.
Setelah lockdown, banyak pemerintah negara-negara bagian di India yang menutup perbatasannya sehingga banyak transportasi umum berhenti beroperasi. Aparat keamanan bersiaga di jalan-jalan menghentikan kendaraan pribadi.
Baca: Studi Menunjukkan Masker N95 Dapat Didekontaminasi untuk Bisa Digunakan Kembali
Di kota besar seperti New Delhi, sejumlah perusahaan bus masih bisa beroperasi setelah diizinkan pemerintah agar tetap bisa melintas ke negara bagian lain.
Sementara kereta api juga telah menghentikan layanannya sampai 31 Maret 2020.
Tak ingin lockdown
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD memberikan penjelasan terkait rencana karantina wilayah untuk pencegahan penyebaran Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menegaskan jika karantina wilayah berbeda dengan lockdown.
Dan menurutnya, kebijakan karantina wilayah lebih tepat untuk dilakukan di Indonesia dibandingkan dengan harus lockdown.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.