100 Awak Positif Covid-19, Kapten Kapal Induk AS: Para Pelaut Kami Tak Harus Mati Seperti Ini
Di surat bertanggal 30 Maret, dia menerangkan bahwa wabah virus corona di kapalnya "tengah berlangsung dan mengalami peningkatan"
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Pernyataan Trump jelas kontras dengan banyak hal baru-baru ini ketika dia membuat argumen sendiri terkait wabah virus corona.
Pasalnya, sebelumnya dia kerap membandingkan virus corona dengan penyebaran flu tahunan.
Trump juga tampaknya mempertanyakan kebutuhan atau perlunya penutupan akses perekonomian melalui social distancing dan larangan wisata.
Pada 9 Maret lalu, misalnya, Trump mencatat 10.000 orang Amerika tewas karena flu biasa setiap tahunnya.
Dalam kicauannya di Twitter dia menulis, "Tidak ada yang ditutup. Hidup dan perekonomian terus berjalan," ujarnya.
Dia juga pernah berargumen dalam wawancaranya bersama Fox News pada pekan lalu.
"Kami tidak pernah menutup negara karena flu," ujar Trump yang merujuk pada angka kematian rata-rata per tahun karena flu sebanyak 36.000 orang.
Namun, kini semua itu berbeda.
Perkataan yang Trump ucapkan sekarang adalah kebalikan dari yang sebelumnya dia lontarkan di hadapan publik terkait wabah virus corona.
Pada Selasa (31/3/2020), Trump mengatakan, tanpa jarak sosial, proyeksi kematian akibat Covid-19 di AS bisa mencapai 2,2 juta orang.
"Jika kita tidak melakukan apa-apa, jika terus melanjutkan kehidupan ini, Anda akan melihat orang-orang mati di dalam pesawat terbang, di lobi hotel, Anda akan lihat banyak orang mati di mana-mana," ujarnya.
Wabah virus corona sejauh ini telah menewaskan 865 orang di AS dalam waktu 24 jam sampai Selasa (31/3/2020) malam, berdasarkan laporan resmi Universitas Johns Hopkins.
Baca: Kebutuhan Meningkat di Tengah Wabah Virus Corona, Kemenperin Dorong Produsen APD Genjot Produksi
Angka kematian dalam waktu 24 jam itu menjadikan total kematian di AS sebanyak 3.008 jiwa.
Sebanyak 188.172 kasus infeksi juga dikonfirmasi positif di AS. Ini merupakan angka infeksi tertinggi di dunia, melebihi China, Italia, dan Spanyol.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 100 Awak Kapal Induk Theodore Roosevelt Terkena Virus Corona, Kaptennya Minta Bantuan