Bisnis di Wuhan Mulai Berjalan, Perusahaan Besar Produksi Lagi, namun Usaha Kecil Khawatir
Pada Rabu (8/4/2020) ini Kota Wuhan, Provinsi Hubei resmi bebas dari penguncian atau lockdown.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Lantaran semua proyek yang perusahaannya miliki cukup besar sehingga tidak bisa dengan mudah dibatalkan.
Bahkan dia mengaku bosnya khawatir dengan bisnisnya di masa depan dan klien-kliennya.
"Seluruh dunia berada dalam kondisi yang buruk, dan sejauh masa depan, tidak ada yang memiliki kepercayaan diri," kata Ding.
Perusahaan Kecil Khawatir Membangun Bisnis Setelah Lockdown
Bagi perusahaan kecil di Wuhan, hilangnya pendapatan menyebabkan masalah lebih lajut.
Karena kekurangan uang tunai, perusahaan memberhentikan pekerja dan mungkin tidak bisa langsung mempekerjakan kembali karyawannya.
April 2020 ini, komunitas pemilik restoran di Wuhan melayangkan surat ke pemerintah kota dan memohon bantuan sewa, pinjaman bersubsidi, dan bantuan upah.
Epidemi ini menurut mereka menjadi bencana bagi bisnisnya.
Pada puncak epidemi, Liu Dongzhou, berpikir untuk menyerah pada perusahaannya yang membuat bakso ikan, ayam suwir, dan makanan beku serta olahan lainnya.
Lepas penguncian ini, dia ingin kembali menjalankan perusahaannya tetapi terpaksa harus memberhentikan seperlima dari total 80 karyawannya.
Liu yang berusia 45 tahun ini kerap mendengar rencana bantuan dari pemerintah kepada para pebisnis.
Namun dia tidak yakin akan ada bantuan jangka pendek yang tersedia untuknya.
Bahkan jika pemerintah mengizinkan orang untuk meninggalkan Wuhan sekalipun, lingkungan tempat tinggalnya baru-baru ini memperketat pembatasan pada warga.
Menurutnya, Rabu ini bagaikan tonggak sejarah baru.