Soal Kritikan Trump, Presiden Perancis Tegaskan Dukungan kepada WHO
Untuk itu, Tedros mendesak Amerika Serikat untuk bergabung dengan China dalam memerangi penyakit ini daripada hanya menyalahkan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Presiden Perancis Emmanuel Macron kembali menyatakan dukungan kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu (8/4/2020), satu hari setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik organisasi PBB itu.
"Dia menegaskan kembali kepercayaannya, dukungannya untuk WHO dan menolak untuk melihatnya hanya dalam perang antara China dan Amerika Serikat," ujar seorang pejabat kepresidenan Perancis kepada Reuters, Kamis (9/4/2020).
Macron menegaskan dukungan penuhnya untuk organisasi multilateral itu.
WHO Serukan Persatuan Dunia dan Stop Politisasi Virus Corona
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan persatuan dunia dalam memerangi virus corona (Covid-19) dan stop politisasi virus.
Baca: Tanggapi Pernyataan Trump, WHO Serukan Stop Politisasi Virus Corona
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menanggapi kritikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai penaganan virus corona (Covid-19).
Untuk itu Tedros mendesak Amerika Serikat untuk bergabung dengan China dalam memerangi penyakit ini daripada hanya menyalahkan.
"Amerika Serikat dan China harus bersama-sama dan melawan musuh berbahaya ini," Tedros mengatakan dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
"Fokus dari semua partai politik harus menyelamatkan rakyat mereka. Harap jangan mempolitisir virus ini."
Dia meminta semua negara di dunia untuk menghentikan politisasi Covid-19.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Badan Kesehatan PBB itu "sangat China sentris" dalam penanganan virus corona (Covid-19).
Dalam Konferensi pers harian di Gedung Putih, Trump berjanji akan menahan pendanaan AS untuk WHO. Demikian dikutip dari Skynews, Rabu (8/4/2020).
AS adalah salah satu pendukung keuangan terbesar di WHO.
Untuk itu Trump mengancam akan memotong pendanaan AS untuk WHO.