Cerita Dubes Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi: WNI Sempat Diteriaki 'Corona'
"Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 kaleng tuna, mie instan, minyak goreng dan gula," ucap Helmy.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Warga Negara Indonesia di Mesir sempat diteriaki "corona," oleh masyarakat di sana. Kini, mereka sudah saling simpati.
Bantuan telah diberikan oleh Duta Besar Indonesia di Kairo Helmy Fauzi.Helmy bercerita pada awal merebaknya virus corona atau Covid-19 di Mesir, sempat terjadi insiden pelecehan terhadap beberapa warga dari Asia di Mesir.
"Termasuk WNI, seperti diteriaki “corona”. Ada juga kejadian kendaraan umum yang tak mau mengambil penumpang mahasiswa dari Asia ataupun WNI," kata Helmy kepada Tribun, Jumat (10/4/2020).
Baca: Ditegur karena Langgar Social Distancing, Pria Ini Gigit Anggota Polisi hingga Berdarah dan Masuk RS
Helmy menjelaskan kejadian itu bukan merupakan suatu gejala yang meluas. Hanya ada beberapa kasus dan saat ini sudah tak terdengar lagi ada kasus pelecehan tersebut.
Sebaliknya, kata Helmy, saat ini ada simpati dan bantuan yang diberikan oleh warga Mesir kepada mahasiswa WNI yg mengalami kesulitan akibat dampak pandemi coronan"Mereka memberi bantuan makanan dan ada jg yang memberi bantuan uang saku," tutur Helmy.
Mahasiswa di Mesir Diberikan Bantuan Paket Sembako dan APD
Sementara itu KBRI Kairo telah bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir, melakukan pendataan. Kepada mahasiswa Indonesia yang mengalami dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 yang melanda dunia termasuk Mesir.
"Dari sekitar 7.586 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar dan universitas lainnya di Cairo, terdapat sekitar 1.424 mahasiswa yang berhasil didata dan masuk kategori membutuhkan bantuan," tutur Helmy.
Bantuan itu, kata Helmy, merupakan tahap pertama khususnya untuk 210 mahasiswa yang mendapatkan prioritas untuk dibantu, termasuk 25 mahasiswa yang telah berkeluarga.
"Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 kaleng tuna, mie instan, minyak goreng dan gula," ucap Helmy.
Baca: Update Kasus Corona Global 11 April 2020: Kasus Baru di AS Bertambah 301, Total 503.177
Tahapan selanjutnya akan mencakup seluruh mahasiswa yang membutuhkan. Pemberian bantuan paket sembako rencananya akan dilakukan beberapa kali hingga situasi dianggap normal kembali.
Selain bantuan logistik, ucap Helmy,mereka juga diberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada PPMI untuk digunakan ketika berinteraksi atau memberi bantuan jika ada mahasiswa Indonesia yang berstatus suspect/PDP atau ODP.
Sebagai informasi, sejak diumumkan kasus Covid-19 pertama di Mesir pada tanggal 14 Februari 2020, jumlah total kasus wabah virus Corona di Mesir telah mencapai lebih dari 1.500 kasus dalam waktu hampir 2 (dua) bulan.
Baca: PM Giuseppe Conte Umumkan Italia Tetap Lockdown hingga 3 Mei 2020
Kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 telah diterapkan oleh Pemerintah Mesir yaitu antara lain pemberlakuan jam malam (curfew), penghentian penerbangan penumpang komersil internasional, dan meliburkan sekolah dan perguruan tinggai termasuk Universitas Al Azhar.
Imbas wabah Covid-19 di Mesir antara lain mengakibatkan banyak usaha bisnis sampingan mahasiswa Indonesia terhenti.
Baca: UNICEF: 70 Persen Anak Percaya Pemerintah Bisa Tangani Covid-19
Selain itu, banyak keluarga mahasiswa di Indonesia juga mengalami kesulitan ekonomi sehingga mempengaruhi kiriman biaya bagi putra-putri mereka yang tengah menuntut ilmu di Mesir.
Faktor-faktor tersebut memicu kesulitan ekonomi yang dialami sebagian mahasiswa Indonesia. KBRI Cairo terus melakukan pendataan terhadap para mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk selanjutnya dapat membantu meringankan beban di masa sulit akibat wabah Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.