Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti: Jika Vaksin Corona Tak Segera Ditemukan, AS Mungkin Harus Social Distancing hingga 2022

Para peneliti mengatakan, jika vaksin tidak segera ditemukan, Amerika Serikat mungkin harus menerapkan social distancing hingga 2022.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
zoom-in Peneliti: Jika Vaksin Corona Tak Segera Ditemukan, AS Mungkin Harus Social Distancing hingga 2022
IN BOLLING / US ARMY / AFP
Ilustrasi - Para peneliti mengatakan, jika vaksin tidak segera ditemukan, Amerika Serikat mungkin harus menerapkan social distancing hingga 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat diperkirakan dapat menanggung langkah-langkah social distancing dalam waktu yang lebih lama.

Hal itu dikatakan oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Melalui temuannya yang dirilis di jurnal Science pada Selasa (14/4/2020) kemarin, mereka menyebut AS kemungkinan harus menerapkan social distancing hingga 2022 mendatang, jika vaksin Corona tidak segera tersedia.

Temuan itu secara langsung bertentangan dengan penelitian yang diumumkan oleh Gedung Putih.

Baca: Donald Trump Hentikan Pendanaan Amerika untuk WHO

Baca: Presiden Trump Sebut Dirinya yang Berkuasa Cabut Lockdown di Amerika, Bukan Gubernur Negara Bagian

Pasalnya, Gedung Putih mengatakan bahwa wabah corona akan dapat berhenti di AS pada musim panas.

"Pemutusan jarak mungkin diperlukan hingga tahun 2022, kecuali jika kapasitas perawatan kritis meningkat secara substansial, atau pengobatan ataupun vaksin tersedia," catat tim peneliti dalam laporan.

Tim menyebut, meskipun nantinya kasus menurun, pengawasan terhadap wabah Covid-19 harus tetap diketatkan.

Berita Rekomendasi

"Sebab, penularan dapat berjalan hingga tahun 2024," tulis laporan.

Proyeksi tim Harvard juga mengindikasikan, virus akan kembali merebak dengan cepat, jika pembatasan sosial dicabut.

"Jika terputusnya jarak adalah pendekatan yang dipilih, mungkin perlu dilakukan selama beberapa tahun. Yang jelas, dibutuhkan waktu yang sangat lama," Dr. Marc Lipsitch, penulis studi dan profesor epidemiologi di Harvard School of Public Health, berkata kepada CNN.

Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin.
Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin. (The New York Times/Dave Sanders)

Faktor lain mengapa social distancing mungkin harus diterapkan hingga 2022 adalah mengenai kekebalan seseorang untuk tidak terinfeksi kedua kalinya.

Hingga kini, belum diketahui apakah orang menjadi kebal terhadap virus corona setelah mereka terinfeksi.

Tim peneliti menyebut, perlu ditemukan tes yang efektif untuk menentukan apakah seseorang memiliki antibodi untuk virus corona.

Selain itu, diperlukan juga cara untuk menentukan tingkat kekebalan yang diberikan oleh infeksi sebelumnya, dan berapa lama itu berlangsung.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas