Trump Stop Bantuan untuk WHO, Sekjen PBB Buka Suara
Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres buka suara perihal penghentian dana dari Amerika Serikat ke WHO
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres buka suara perihal penghentian dana dari Amerika Serikat untuk organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Guterres menyatakan, bukan waktu yang tepat untuk mengurangi sumber daya untuk operasi WHO dalam melawan pandemi virus corona atau Covid-19.
"Ini bukan saatnya mengurangi sumber daya untuk operasional WHO atau organisasi kemanusiaan lainnya dalam memerangi Covid-19," ujar dia seperti dikutip dari AFP, Rabu (15/4/2020).
Ia menegaskan, peran WHO sangat vital di saat masa-masa seperti ini.
Baca: Gugus Tugas: Masker Digunakan untuk Melindungi Orang Lain dari Corona
Baca: Saat Heboh Covid-19, Kasus Demam Berdarah di Indonesia Mencapai 41.883 Orang
"Saya yakin bahwa WHO dunia harus tetap didukung, karena ini sangat penting bagi upaya untuk memerangi pandemi ini," tegas Guterres.
Amerika Serikat diketahui menjadi penyumbang dana terbesar WHO, yakni 400juta dollar AS pada tahun lalu atau sekitar Rp 6,2 triliun.
Sebelumnya di Gedung Putih Presiden AS Donald Trump mengumumkan, penghentian bantuan kepada WHO.
Ia menilai, PBB telah salah menangani pandemi global virus corona atau Covid-19, yang kini tercatat telah menginfeksi dua juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 125 ribu orang.
"Kami memiliki keprihatinan mendalam apakah kedermawanan Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika ia mengumumkan penghentian pendanaan WHO, Selasa kemarin.
Trump menyakini WHO tidak transparan dalam memberikan informasi terkait Covid-19 sejak pertama kali menyebar di kota Wuhan, China.
"Dari tinjauan yang kami lakukan. Peran WHO telah salah urus dan menutupi penyebaran virus corona," kata dia.