Cegah Corona, Buka Puasa Bersama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Ditiadakan Selama Ramadan
Otoritas setempat beralasan, hal itu perlu dilakukan dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Tradisi buka puasa bersama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ditiadakan selama bulan ramadan tahun ini.
Otoritas setempat beralasan, hal itu perlu dilakukan dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Dihentikannya kegiatan tersebut juga mendukung langkah pemerintahan Raja Salman yang sebelumnya telah menutup seluruh masjid di Arab Saudi.
Baca: 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Ganjar: Tertular dari Pasien yang Tidak Jujur
Baca: Satu Outlet Bisnis Ruben Onsu Tutup karena Dampak Virus Corona, Anji: Daerah Tegal Jangan-jangan?
Baca: Tolak Usulan Jabar dan DKI, Kemenhub Tetap Operasikan KRL di Jabodetabek dengan Pembatasan
Seperti dikutip dari The Islamic Information pada Jumat (17/4/2020), Imam dan Khatib Masjidil Haram yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh al Sudais juga mengumumkan, pihaknya akan mendistribusikan air ZamZam kepada semua Muslim yang saat ini sedang dirawat karena terinfeksi virus corona.
Sheikh al Sudais lebih lanjut mengatakan, akan mengumumkan rincian tentang hal-hal apa yang akan dibatasi selama Ramadan 2020.
"Ini adalah satu keputusan besar namun terberat yang harus dibuat manajemen Masjid al Haram dan Masjid Nabawi untuk menghentikan penyebaran virus corona," kata dia.
Selama ini, muslim dari seluruh dunia datang ke dua masjid suci (Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi) untuk melakukan umrah selama bulan Ramadhan.
Selama sebulan, Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi tidak pernah sepi.
Sebelumnya, kegiatan salat Tarawih juga ditiadakan sepanjang bulan Ramadan.
Kementerian Urusan Islam, Dawah, dan Bimbingan Arab Saudi mengumumkan salat tarawih selama ramadan dilakukan di rumah masing-masing, jika pandemi corona atau Covid-19 belum juga mereda.
Penangguhan salat di masjid itu di kutip dari surat kabar Al Riyadh, Senin (13/4/2020).
"Penangguhan shalat lima waktu di masjid lebih penting daripada penangguhan shalat Taraweeh. Kami meminta kepada Allah SWT untuk menerima doa Tarawih apakah diadakan di masjid, atau di rumah, kami pikir lebih baik itu untuk kesehatan masyarakat," ujar Menteri Urusan Islam Saudi, Abdul Latif Al Sheikh.
"Kami meminta kepada Allah SWT untuk menerima doa dari kita semua dan melindungi umat manusia dari epidemi yang melanda seluruh dunia," lanjut Abdul Latif.
Tercatat dari data persebaran Covid-19, yang dikeluarkan www.worldometers.info/coronavirus/ Jumat (17/4/2020), pukul 17.00 WIB, Arab Saudi memiliki 6.380 kasus positif, diantaranya kasus kematian 83 orang, serta 990 orang diantaranya sembuh.