Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Kirim Ahli untuk Masuk Laboratorium Virologi Wuhan, Ingin Pastikan Sumber Penyakit Covid-19

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo meminta China agar memberikan Amerika Serikat akses masuk ke laboratorium Wuhan pada Jumat (18/4/2020) lalu.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in AS Kirim Ahli untuk Masuk Laboratorium Virologi Wuhan, Ingin Pastikan Sumber Penyakit Covid-19
Wikimedia Commons
Donald Trump dan Xie Jinping sepakat bekerja sama perangi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo meminta China agar memberikan akses AS untuk masuk ke laboratorium Wuhan pada Jumat (18/4/2020) lalu.

Hal ini semakin memicu gesekan antara dua negara ini.

"Kami masih meminta Partai Komunis Tiongkok untuk mengizinkan para ahli masuk ke laboratorium virologi," kata Pompeo di Fox News.

"Sehingga kami dapat menentukan dengan tepat di mana virus ini (Covid-19) bermula," lanjutnya.

Baca: Disneyland Amerika akan Setop Bayar Gaji 100.000 Karyawan, Disneyland Tokyo Kemungkinan Menyusul

Baca: Menikah di Amerika, Intip Deretan Foto Rahma Azhari dengan Suami Bulenya, Paris Chong

Hal ini berawal dari dugaan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan.

Selain itu, AS sangsi dengan angka infeksi dan kematian yang disebabkan virus yang berasal dari daerah tersebut.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menulis cuitan bahwa China mengumumkan jumlah infeksi dan kematian yang baru.

Berita Rekomendasi

"(Negara itu) baru saja mengumumkan dua kali lipat dalam jumlah kematian mereka dari 'Musuh Yang Tak Terlihat'. Jauh lebih tinggi dari itu dan jauh lebih tinggi dari AS, bahkan tidak dekat!" tulisnya dikutip dari SCMP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (SPUTNIK NEWS)

Cuitan itu dinilai tidak akurat karena China hanya mengumumkan peningkatan kematian di Wuhan sebesar 50 persen.

Hingga Senin (20/4/2020), jumlah kasus infeksi di China sebanyak 82.747.

Angka ini jauh perbandingannya dari total infeksi di AS, yakni 764.265.

Berbicara kepada awak pers pada Jumat malam waktu AS, Trump menegaskan pernyataannya dengan mengatakan China memiliki kematian terbanyak di dunia.

"Kami tidak memiliki yang terbesar di dunia kematian," kata Trump.

"Yang paling di dunia pastilah China. Itu negara besar. Sudah melalui masalah yang luar biasa dengan ini," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas