Jepang Terancam Gelombang Infeksi Virus Corona, Ambulans Ditolak 80 Rumah Sakit
Di Tokyo, dalam satu kasus belum lama ini, sebuah ambulans membawa pria dengan demam dan kesulitan bernapas, ditolak oleh 80 rumah sakit.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jepang tengah berjuang dengan lonjakan infeksi virus corona.
Rumah sakit di Jepang semakin kesulitan menangani pasien yang datang.
Sistem medis daruratnya mungkin saja bisa runtuh karena gelombang infeksi virus corona.
Mengutip Medical Xpress, di Tokyo, dalam satu kasus belum lama ini, sebuah ambulans membawa pria dengan demam dan kesulitan bernapas.
Pasien itu ditolak oleh 80 rumah sakit dan terpaksa harus mencari rumah sakit selama berjam-jam.
Pria dengan demam lainnya mencapai rumah sakit, setelah paramedis ditolak 40 klinik.
Baca: Sopir Ambulans Akui Takut Antar Puluhan Jenazah Covid-19, Najwa Shihab Tak Bisa Tahan Tangis
Baca: Kisah Ika Dewi Jadi Supir Ambulans Perempuan Atas Dasar Kemanusiaan
Lebih jauh, Asossiasi Jepang untuk Acute Medicine and the Japanese Society for Emergency Medicine, angkat bicara.
Asosiasi tersebut mengatakan, banyak ruang gawat darurat rumah sakit menolak untuk merawat orang, yang menderita stroke, serangan jantung dan cedera eksternal.
Awalnya seperti Dapat Mengendalikan Wabah
Pada awalnya, Jepang tampaknya mengendalikan wabah virus corona.
Pihak berwenang sebelumnya, mencari kelompok terinfensi ke tempat-tempat tertentu.
Biasanya, pada ruang tertutup seperti klub, gimnasium, dan tempat pertemuan.
Tetapi, penyebaran virus melalui pendekatan ini, dan kebanyakan kasus baru tidak dapat dilacak.
Wabah ini menyoroti kelemahan mendasar dalam perawatan medis di Jepang.