Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata WHO Soal Krisis Virus Corona: Perjalanan Kita Masih Panjang

Krisis global virus corona tidak akan berakhir dalam waktu dekat, dengan banyaknya negara yang masih dalam tahap awal pertarungan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kata WHO Soal Krisis Virus Corona: Perjalanan Kita Masih Panjang
TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI)
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI 

Bahkan, beberapa peserta yang menggunakan Kaletra memiliki efek samping gastrointestinal yang lebih buruk dibandingkan dengan kelompok terkontrol.

Seorang apoteker di apotek Farmasi Rumah Sakit Umum Toronto Immunodeficiency mengeluarkan Kaletra, obat AIDS yang dikenal sebagai protease inhibitor, 10 Agustus 2006
Seorang apoteker di apotek Farmasi Rumah Sakit Umum Toronto Immunodeficiency mengeluarkan Kaletra, obat AIDS yang dikenal sebagai protease inhibitor, 10 Agustus 2006 (GEOFF ROBINS / AFP)

Studi lain tentang Kaletra, obat HIV yang diproduksi oleh AbbVie, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Maret, juga menyimpulkan obat itu tidak efektif.

Meski penelitian menyebut obat itu tidak efektif, pasar gelap untuk obat ini telah muncul di seluruh dunia, termasuk di Rusia, NY Times mengabarkan.

Meskipun kecil, penelitian ini mendepak dua dari perawatan virus corona yang sebelumnya dinilai potensial.

Menurut FDA, hingga saat ini, tidak ada obat yang disetujui untuk mengobati COVID-19.

Baca: Tiba-tiba Populer Disebut sebagai Obat Virus Corona, Daun Laban Simpan Sejumlah Khasiat Ini

Kaletra, obat HIV yang diproduksi oleh AbbVie, pertama kali direkomendasikan oleh pemerintah China untuk pengobatan virus corona pada Januari lalu.

Obat itu menghentikan replikasi virus HIV.

Berita Rekomendasi

Para pejabat berharap Kaletra dapat melakukan hal yang serupa terhadap virus corona.

Kaletra kini masih sedang dipelajari dalam setidaknya 10 uji klinis aktif di seluruh dunia, menurut ClinicalTrials.gov.

Sementara itu Arbidol, obat yang dibuat di Rusia, bekerja melawan influenza dengan cara mencegah virus menyatu dengan sel-sel di dalam tubuh.

ilustrasi obat anti flu obat corona obat virus corona obat covid-19
ilustrasi obat anti flu

Meskipun telah menunjukkan beberapa kemanjuran terhadap influenza dan penyakit lain termasuk virus Zika, FDA belum menyetujui penggunaan Arbidol di AS.

Meskipun ada banyak jenis obat yang diteliti dan diujicoba untuk perawatan Covid-19, belum ada obat yang mampu melawan virus corona.

Sebuah studi pracetak baru (bukan peer-review) yang diposting hari ini menunjukkan, hydroxychloroquine (hidroksiklorokuin), obat antimalaria yang digembar-gemborkan oleh Presiden Trump, juga tidak menunjukkan manfaat bagi pasien virus corona.

Bahkan hidroksiklorokuin malah membuat beberapa di antaranya makin memburuk.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas