Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata WHO Soal Krisis Virus Corona: Perjalanan Kita Masih Panjang

Krisis global virus corona tidak akan berakhir dalam waktu dekat, dengan banyaknya negara yang masih dalam tahap awal pertarungan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kata WHO Soal Krisis Virus Corona: Perjalanan Kita Masih Panjang
TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI)
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI 

TRIBUNNEWS.COM - Krisis global virus corona tidak akan berakhir dalam waktu dekat, dengan banyaknya negara yang masih dalam tahap awal pertarungan, ujar pakar kesehatan WHO.

Pandemi Covid-19 telah membunuh lebih dari 180.000 orang dan menginfeksi lebih dari 2,6 juta orang di dunia.

Negara-negara berjuang untuk menekan penyebaran virus dengan langkah-langkah seperti social distancing dan lockdown, sambil terus mencoba untuk memperbaiki ekonomi mereka.

Beberapa negara mulai secara perlahan mengendorkan pembatasan ketika pemerintah mendapat tekanan dari berbagai sektor ekonomi yang macet gara-gara pembatasan atau penguncian.

Baca: WHO Tegaskan Corona Berasal dari Kelelawar, Bukan Buatan Labolatorium

Namun, seperti yang dilansir Arab News, kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Rabu (22/4/2020) memperingatkan bahwa perjuangan dunia masih jauh dari selesai.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020), menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020), menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)

"Jangan salah: kita masih harus menempuh jalan panjang," ujar Ghebreyesus.

"Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama."

Berita Rekomendasi

"Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka."

"Dan beberapa negara yang terdampak lebih awal, mulai pelahan bangkit."

Komentar itu muncul setelah direktur Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) meminta warga Amerika untuk bersiap menghadapi gelombang kedua infeksi virus corona yang mungkin lebih dahsyat lagi.

ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19.
ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19. (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Baca: Jumlah Kasus Lampaui China, Bahan Dapur Ini Langsung Ludes Diborong Warga Amerika Di Tengah Pandemi!

Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia.

Tercatat lebih dari 46.500 kematian akibat virus corona dengan hampir 840.000 orang terinfeksi.

Para peneliti mengungkapkan bahwa kematian akibat Covid-19 pertama di negara itu terjadi beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan.

Artinya, penghitungan AS saat ini meleset.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas