Perdana di Eropa, Vaksin Virus Corona Disuntikkan kepada Manusia di Inggris
Vaksin itu disuntikkan kepada dua sukarelawan, yang pertama dari lebih dari 800 orang yang direkrut untuk studi ini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Satu-satunya cara tim mengetahui, jika vaksin Covid-19 mujarab adalah dengan membandingkan jumlah orang yang terinfeksi virus corona dari dua cluster kelompok dalam uji coba ini, pada bulan-bulan depan.
Baca: Jadwal Buka Puasa 1 Ramadhan 1441 H/Jumat 24 April 2020 di Kota Besar & Seluruh Wilayah Indonesia
Itu bisa menjadi masalah, jika kasus turun drastis di Inggris, karena tidak akan ada cukup data.
Prof Andrew Pollard, Direktur Oxford Vaccine Group, yang memimpin penelitian ini, berkata: "Kami sedang mengejar akhir gelombang epidemi saat ini. Jika kita tidak mengejarnya, kita tidak akan dapat memberitahu apakah vaksin ini mujarab dalam beberapa bulan ke depan."
Baca: Belum Ditahan, KPK Periksa Mantan Kalapas Sukamiskin Deddy Handoko
Para peneliti vaksin memprioritaskan perekrutan pekerja kesehatan setempat dalam uji coba ini, karena mereka lebih mungkin terpapar virus daripada yang lain.
Percobaan yang lebih besar, sekitar 5.000 sukarelawan, akan mulai dalam beberapa bulan mendatang dan tanpa adanya batas usia.
Orang tua cenderung memiliki respon imun yang lebih lemah atau rendah terhadap vaksin. Para peneliti sedang mengevaluasi, apakah mereka mungkin perlu dua dosis vaksin.
Tim Oxford juga mempertimbangkan percobaan vaksin di Afrika, mungkin di Kenya, di mana tingkat transmisi tumbuh dari basis yang lebih rendah.
Jika angka bisa menjadi masalah, mengapa tidak sengaja menginfeksi relawan dengan virus corona?
Itu akan menjadi cara cepat dan tertentu untuk mengetahui apakah vaksin itu efektif. Tapi itu akan dipertanyakan secara etis karena tidak ada perawatan yang terbukti mujarab atasi Covid-19.
Tapi itu mungkin terjadi di masa depan. Prof Pollard berkata, "Jika kita mencapai titik saat kita memiliki beberapa perawatan untuk penyakit ini dan kita dapat menjamin keselamatan sukarelawan, ini akan menjadi cara yang sangat baik untuk menguji vaksin."
Apakah aman?
Para sukarelawan akan dipantau dengan cermat dalam beberapa bulan mendatang.
Baca: Lusinan Peti Mati Tiba di Pemakaman Umum Brasil
Mereka telah diberitahu, beberapa orang mungkin akan merasakan sakit lengan, sakit kepala atau demam dalam beberapa hari pertama setelah vaksinasi.
Mereka juga diberitahu ada risiko teoritis bahwa virus yang telah dilemahkan dapat memunculkan reaksi tubuh atas virus corona, yang muncul dalam beberapa studi awal vaksin SARS pada hewan.
Baca: PSIS Semarang Pastikan Tidak Mengubah Program Latihan Mandiri Selama Bulan Ramadhan